Senin, 29 September 2008

KOSTUM


Dalam sebuah pertunjukan tari, kostum memegang peranan yang cukup penting untuk mempertegas efek tarian. Sebuah komposisi tarian dapat diperindah dengan rancangan kostum yang tepat dan sesuai. Namun, sebuah komposisi tarian dapat juga menjadi berantakan hanya karena kesalahan pada rancangan kostum.

Pada dasarnya, mengkomposisikan sebuah kostum mulai dari desain, pemilihan fabrik, penentuan warna dan motif tidaklah terlalu sulit. Prinsipnya, yang harus kita tanamkan dalam benak kita terlebih dahulu adalah:


Tarian adalah bentuk hidup dari sebuah musik. Kostum yang kita kenakan mewakili konsep yang hendak kita tampilkan kepada penonton. Kostum mempertegas tarian yang kita bawakan. Jadi, kostum yang di kenakan haruslah sesuai dengan lagu atau musik yang mendasari dari tarian yang dibawakan.


Berikut Rivera ingin membagikan kepada teman-teman sesama penari semua beberapa tips-tips untuk mengkomposisikan kostum untuk dipentaskan dalam sebuah pertunjukan tarian:


WARNA

Let’s experiment!



Satu hal yang amat menyenangkan di dalam etika warna kostum di panggung adalah: Semua tabrakan warna baik yang disengaja maupun tidak disengaja dapat di ma’afkan!



Jadi, jangan takut untuk mencoba warna-warna baru atau mix and match satu warna ke warna lain untuk sebuah pertunjukan tarian di atas panggung yang penuh dengan lampu sorot dengan suasana riang dan gembira, walaupun warna tersebut tidak senada.


Warna-warna berani dan ‘eye catching’ ini sangat cocok untuk sebuah pertunjukan tari dalam suasana pesta, mengiringi lagu-lagu riang dan bertempo cepat.


Graceful and Majesty


Untuk dibeberapa pertunjukan tarian tertentu, pemilihan warna-warna yang tenang dan yang ‘meredam emosi’ disamping warna-warna dominan sangat di anjurkan. Kita dapat memadukan dua warna dalam satu baju, ataupun bahkan tiga. Lebih dari tiga tidak dianjurkan karena akan memusingkan pandangan. Namun dalam kondisi tertentu, memadukan warna lebih dari tiga di satu kostum dapat menjadi pilihan untuk membuat kostum. Contohnya apabila kita menarikan karakter bunga-bunga, kupu-kupu, kembang-kembang gula, dsb.


Berikut ada beberapa saran-saran pemaduan warna dari Rivera Monarie:


Ungu tua, lavender, putih dan gold




Maroon, dusty pink, light pink






Pink cerah,
biru langit cerah, ungu cerah






Hijau,
orange , gold






Maroon, coklat mud a cerah (café latte) putih krem





Warna-warna ini dapat digunakan untuk pertunjukan tarian yang bernuasa sedikit melankolis, dengan irama beat yang sedang dan musik yang tenang.


Softly windblows


Untuk acara-acara dimana pertunjukan tarian disaksikan dalam radius yang cukup dekat seperti perjunjukan tari di pernikahan, ataupun tema tarian yang lebih halus dan syahdu, disarankan untuk mengkomposisikan dua warna saja dalam satu kostum. Karena perpadua lebih dari itu, agak sedikit mengganggu apabila dilihat dari dekat.


Terlebih baik lagi apabila dua warna tersebut adalah bentuk gradasi dari satu warna terang ke warna gelap. Warna ketiga bisa dijadikan tambahan, namun di sarankan untuk tidak mendominasi perpaduan warna yang sudah ada. Dalam perbandingannya sebagai berikut: 4:4:2. Warna ketiga tersebut bisa juga menggunakan warna yang agak mencolok atau lebih dominan seperti gold atau silver.


Berikutbeberapa saran perpaduan dua atau tiga warna dari Rivera Monarie:


Pink gelap dan pink muda (dapat di hiasi sedikit warna gold di beberapa tempat)

(4 pink gelap: 4pink muda: 2warna gold)



Ungu gelap dan ungu tua (dapat juga dihiasi warna gold di beberapa tempat)



Biru muda dan orange (dapat dihiasi dengan warna kuning lembut atau hijau tosca).



Merah maroon dan dusty pink



dsb.


Warna seperti ini dapat digunakan untuk pertunjukan tarian dengan latar belakang musik yang sedikit mendayu-dayu dan sangat melankolis.


Hard Contrast


Warna-warna dominan juga dapat di padukan dengan warna-warna yang sama dominannya, hingga menghasilkan suatu nuansa yang keras. Tidak ada suatu petunjuk khusus untuk memadukan dua warna contrast menjadi satu warna karena pada dasarnya perpaduan dua warna contrast memiliki keseimbangankekuatan yang sama. Namun kita dapat mengontrol dua warna tersebut dengan menggunakan perbandingan seperti: 7:3 atau 6:4 atau bahkan 8:2.


Berikut beberapa contohperpadua dua warna kontras dari Rivera Monarie:


Merah dan hitam




Merah dan kuning




Biru dan hitam




Orange terang dan hitam




Gold dan hitam












dsb


Warna-warna seperti ini dapat digunakan untuk pertunjukan tari seperti tarian kontenporer, tarian modern, idealis art performance, dsb.



...(to be continued)

Jumat, 26 September 2008

Logo Rivera Monarie


Hi fellow dancers! Kita mau memberitahukan kepada teman-teman sekalian logo baru Rivera Monarie.

Berikut beberapa penjelasan mengenai arti dibalik logo Rivera Monarie


Warna

Merah Muda : Merah muda melambangkan warna merah. Merah
Melambangkan darah, darah adalah arti kehidupan


Biru : Biru, melambangkan warna langit, yang bisa di artikan
Juga surga.

Ungu : Ungu adalah gabungan 2 warna yaitu merah dan biru.
Warna unggu ini adalah perlambangan dari Yesus Kristus
Jadi dalam diri Kristus, mengalir darah manusia, tetapi
Dia juga Allah, Tuhan kita.


Gold : Warna gold pada tulisan “Rivera Monarie” melambangkan
Emas, logam mulia yang tak berkarat dan tak bercacat.
Emas juga melambangkan Tuhan Yesus, yang murni dan
Tak bercacat cela.

Arti Lambang:

Dua penari (pria dan wanita) dengan warna ungu, melambangkan Kristus yang ada di dalam diri penari Rivera Monarie. Tambourine, melambangkan asal mulanya Rivera Monarie berdiri, karena pada awalanya penari Rivera Monarie adalah penari Tambourine.

Dua pita berwarna biru, melambangkan dua aliran air yang keluar. Dua aliran itu melambangkan pendiri dari Rivera Monarie yang awalnya dicetuskan oleh dua orang (Felicia dan Alex). Aliran-aliran air kecil di bawah penari melambangkan sungai dari kata “River” yang merupakan awal dasar dari kata “Rivera”. Lambang ini diambil untuk dijadikan dedikasi kita terhadap sekolah tari kita dimana kita menimba ilmu tari kita yaitu “Mainstream School of Arts”.

Tujuh ring tambourine melambangkan angka Allah yaitu “7”. Karena di hari ke tujuh lah kita beristirahat dan berbakti melayani Tuhan. Ini melambangkan bahwa Rivera Monarie dilandasi oleh pelayanan tari untuk melayani Tuhan. Aliran air atau pita tambourine keluar di ring ke enam, melambangkan enam penari pertama Rivera Monarie.

-Rivera Monarie-

Sabtu, 20 September 2008

Minutes to performance....(part2)

Pada artikel sebelumnya, kita sudah mengulas mengenai persiapan pementasan beberapa hari dan beberapa saat sebelum pementasan.

Sekarang kita akan mengulas beberapa tips-tips pada hari pertunjukan, agar pertunjukan dapat berjalan lancar tanpa kurang suatu apapun.


Ketika kita sampai pada tempat dimana kita akan tampil, ada baiknya kita menaruh dulu barang-barang dan kostum-kostum yang hendak kita pakai di tempat yang sudah disediakan. Pastikan tempat tersebut aman agar menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan.


Sebagai penari profesional, sangat disarankan untuk selalu datang ke tempat dimana kita akan mengadakan pertunjukan, beberapa jam sebelum jam pertunjukan dimulai. Hal ini agar para penari memiliki waktu banyak untuk melakukan pengecekan terhadap beberapa hal, dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti macet, jalanan terhambat, dll yang menyebabkan kita bisa datang terlambat.


Tips penting!


Hindari membawa barang-barang beharga. Apabila kalian membawa barang-barang beharga seperti handphone, jam tangan, dompet, dsb, pastikan kalian tidak meninggalkannya dalam keadaan tidak terjaga. Ada baiknya kalian membawa seorang teman untuk membantu kalian menjaga barang-barang berharga kalian.


Disarankan agar barang-barang perlengkapan tari dan kostum di letakan dengan teratur dan tidak terpencar-pencar kemana-mana. Disarankan menempatkan kostum urutan sesuai dengan urutan tariannya, apabila tarian yang hendak ditampilkan lebih dari satu dan mengenakan kostum yang berbeda. Ini agar memudahkan kalian untuk mengganti kostum dan dapat menghemat waktu, apabila jarak antara satu tarian ke tarian lainnya cukup dekat.


Siapkan satu sudut tempat untuk meletakan kostum-kostum yang sudah dipakai, agar tidak tercampur dengan kostum yang belum dipakai. Ini juga dimaksudkan agar nanti setelah selesai pertunjukan, agar kostum-kostum yang telah di pakai tersebut bisa dirapihkan dengan mudah dan tidak hilang.


Setelah meletakan barang-barang, mulai kita melakukan beberapa pengecekan sebagai berikut:


Cek Soundsystem


Kita pastikan soundsystem ditempat kita akan tampil bisa memutar CD/kaset lagu yang akan kita gunakan. Kesempatan ini bisa juga kita gunakan untuk bloking tarian. Usahakan menandai atau memberi label pada CD tersebut dengan informasi seperti judul lagu, nomor lagu (track), agar mempermudah orang yang mengendalikan soundsystem. Ini untuk menghindari terjadinya kesalahan fatal dalam pemutaran lagu seperti memutar nomor lagu (track) yang salah.


Ada baiknya apabila kita memiliki teman yang mau membantu untuk menjaga soundsystem untuk menghindari kesalahan fatal.


Cek Panggung


Disarankan para penari untuk melakukan cek panggung. Berikut adalah beberapa tips-tips untuk hal-hal apa saja yang harus kita perhatikan:


- Tingkat kelicinan panggung


Kenakan sepatu tari yang akan kita pakai untuk menari, dan mulailah mencoba menari dengan sepatu kita di panggung yang sudah disediakan. Pastikan lantai panggung tidak terlalu licin agar kita tidak terpeleset ketika kita menari.


Tips:


Ada jenis-jenis lantai atau lantai panggung tertentu yang menjadi sangat licin apabila kita gunakan sepatu kain seperti sepatu ballet untuk menari. Tips kecil dari Rivera untuk mengantisipasi hal tersebut adalah, menggunakan air putih sedikit dan di bubuhkan ke bagian bawah sepatu.


- Waspada Akan Benda Tajam


Berdasarkan pengalaman Rivera, terkadang apabila mementaskan tarian di event-event tertentu contohnya pesta pernikahan, pihak dekorasi ruangan menggunakan paku payung untuk menahan sesuatu. Terkadang paku-paku payung itu jatuh berceceran dan kadang tersembunya di balik karpet.


Apabila panggung atau lantai tempat kalian akan menari dilapisi karpet, coba diteliti kembali akan kemungkinannya ada paku-paku payung kecil, jarum, beling, atau benda kecil lainnya yang berpinggiran tajam, yang tersembunyi di balik karpet. Segera singkirkan apa bila ada agar tidak melukai kaki.



Setelah pengecekan diatas dilakukan, mulailah untuk menata rambut dan mengenakan make-up.


Tips:


Untuk lebih efisien, para penari dapat mengenakan make-up dasar seperti foundation dan bedak tabur dari rumah, dan nanti baru mengenakan full make-up di tempat pertunjukan.


Rambut dapat juga setengah di tata di rumah, dan nanti di tempat pertunjukan dapat lebih di tata lagi agar menghemat waktu. Apalagi kalau menari dengan menggunakan head dress (hiasan kepala) atau menari dengan karakter rambut tertentu (keriting terurai, sanggul cepol, kepang, dll).


Sangat disarankan untuk para penari untuk mengenakan make-up terlebih dahulu, baru memakai kostum agar make-up tidak tertumpah ke kostum dan merusak kain kostum. Selama memakai make-up, penari bisa mengenakan kemeja yang berkancing di depan, agar mempermudah untuk mengganti ke kostum.


Apabila ternyata penari memakai kaos, disarankan untuk tidak lupa menutup dulu wajah yang sudah diberi make-up dengan kain, agar kaos tersebut tidak terlumuri make-up.


Setelah mengenakan make-up, ada baiknya bila penari melakukan pemanasan (warm-up) terlebih dahulu untuk menghindari cidera otot. Disarankan penari tidak menggunakan kostum dulu selama melakukan pemanasan agar kostum tidak kotor atau basah karena keringat. Apabila pemanasan yang dilakukan menghasilkan banyak keringat, penari dapat melakukan pemolesan ulang make-up (touch up) agar bisa mengembalikan make-up yang sudah luntur karena keringat.


Sambil pemanasan, penari juga dapat memanfaatkan waktu untuk mengulang kembali gerakan-gerakan yang akan ditampilkan agar memantapkan daya ingat kita terhadap gerakan tarian.


Setelah itu, baru kita kenakan kostum yang akan kita pakai untuk pementasan. Disarankan agar para penari saling melakukan cek terhadap kostum masing-masing seperti cek restleting, apakah sudah terpasang dengan benar, kancing, letak assesories kostum (manik-manik, bros bunga, dll).



Tips:

Apabila kalian tampil menggunakan sepatu ballet atau sepatu tari dari kain, pastikan sepatu tersebut dalam keadaan bersih ketika tampil dalam pertunjukan.


Disarankan kalian mengenakan sepatu yang baru, apabila kalian menari dengan sepatu ballet, karena sepatu ballet mudah kotor dan sepatu yang sering digunakan untuk latihan akan terlihat tidak rapih.


Demikian tips dan trick yang bisa Rivera bagikan buat para teman-teman sesame penari. Semoga tips dan trick tersebut dapat menjadi acuan buat para penari-penari sekalian sebelum menampilkan sebuah pertunjukan.


Terkadang, kesalahan tetap tak dapat dihindarkan serapih apapun tahap persiapannya. Namun jangan khawatir, kesalahan terjadi agar kita dapat belajar dari kesalahan tersebut, yang nantinya dapat membuat kita menjadi lebih baik. Jangan lupa tentunya kita tetap harus berdoa kepada Tuhan agar Ia selalu menjaga kita dalam setiap tampilan tarian yang kita lakukan.


Rivera Monarie mengucapkan selamat mencoba dan sukses buat kalian selalu!


-Rivera Monarie-

Jumat, 19 September 2008

Minutes to performance....(part1)

Tentulah setiap penari menghendaki sebuah pertunjukan yang sukses, tanpa kurang suatu apapun. Untuk terlaksanannya sebuah pertunjukan yang sukses, semua dimulai dari persiapan awal yang matang dan teratur. Mulai dari hal yang paling besar, sehingga hal yang paling kecil, semua harus di pikirkan matang-matang karena terkadang hal-hal yang kecil yang sering terlewatkan oleh kita itulah yang terkadang bisa menjadi masalah besar.

Berikut Rivera Monarie hendak membagikan tips-tips berdasarkan dari pengalaman-pengalaman Rivera Monarie, untuk para pembaca yang kemungkinan bergerak juga di bidan tari juga.

Persiapan Kostum

Sehari atau beberapa hari sebelum pertunjukan, ada baiknya kita sebagai penari melakukan cek kostum untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut ada beberapa hal-hal yang disarankan untuk diperhatikan:

- Ukuran Kostum


Terkadang ukuran tubuh kita dapat berubah dalam waktu yang lama atau waktu yang singkat tanpa kita sadari. Maka dari itu, ada baiknya kita mencoba lagi kostum kita yang akan kita kenakan dihari pementasan untuk memastikan kostum tersebut menjadi tidak terlalu sempit atau menjadi kelonggaran sehingga menggangu saat pementasan.


- Jahitan dan Resleting

Pastikan tidak ada jahitan yang robek atau lepas sehingga tidak membuat lubang pada kostum, dan pastikan resilting kostum berfungsi dengan benar.




- Accessories Pendukung

Disarankan untuk para penari untuk menyiapkan asesoris pendukung seperti dibawah ini:

1. Peniti
2. Jarum jahit
3. Benang dengan warna senada kostum
4. Gunting

Hal-hal diatas tersebut dapat sangat berguna untuk keadaan darurat seperti kostum robek, kostum yang lepas jahitannya, kostum kelonggaran, dsb. Usahakan apabila anda harus menggunakan peniti, usahakan peniti tersembunyi didalam dan tidak tampak dari luar agar terlihat tetap rapih.

Untuk Jarum Jahit, pilihlah warna yang senada dengan warna bahan yang akan di jahit agar terlihat rapih. Pastikan benang benar-benar kuat sehingga tidak gampang putus ketika kita bergerak.

Perlengkapan Penari

Jangan lupa juga untuk selalu mengecek ulang perlengkapan untuk pertunjukan tarian kita seperti berikut:

- Sepatu tari
- Stoking / kaus kaki
- Leotard / baju dalam
- Pakaian dalam yang nyaman
- Tissue atau handuk untuk menyeka keringat
- Perlengkapan make-up
- Pembersih make-up
- Kapas pembersih make-up


Pada hari pementasan, pastika barang-barang yang akan dibawa semuanya sudah dikemas dengan rapih agar tidak ada yang tertinggal. Sangat disarankan untuk membuat cek list agar tidak ada satu hal pun yang terlewatkan.

Jangan lupa untuk memastikan CD atau kaset lagu tidak tertinggal.

Tips:

Ada baiknya untuk membawa lagu yang akan ditampilkan dalam bentuk CD dan disarankan CD yang asli karena kebanyakan sound system sekarang menggunakan CD player yang tidak bisa membaca format CD copy. Disamping itu, suara yang di hasilkan akan terdengar lebih jernih.



Apabila yang tersedia hanya kaset, pastikan pita tidak kusut agar kaset dapat terus berputar selama pertunjukan dan tidak terhenti di tengah-tengah petunjukan. Agar aman, usahakan membuat kopi agar apabila hal tersebut terjadi, dapat segera di antisipasi dengan menggunakan kaset cadangan.

Hal ini juga berlaku untuk CD. Disarankan untuk membawa CD copy untuk cadangan, untuk mengantisipasi apabila CD asli rusak. Tentunnya, CD copy tersebut harus di tes dulu pada CD player yang tersedia.

Diskman juga dapat dijadikan suatu antisipasi apabila tidak tersedia CD player atau CD player tidak dapat membaca data musik. CD dapat di putar di diskman dan diskman tersebut dapat disambungkan ke speaker.



...to be continue

Sabtu, 13 September 2008

Wedding in Lampung, 06 July 2008 (part 2)


Pagi hari tanggal 06 July 2008, setelah makan siang, bersiap-siap untuk pertunjukan malam hari di pernikahan Eriek dan Kezia. Para penari wanita sibuk bersiap-siap mengenakan make-up dan set rambut seperti yang kita bisa lihat di foto berikut (walaupun report bersiap-siap, tapi tetap punya waktu untuk berfoto…hahaha) begitu juga penari prianya, walaupun untuk penari pria tidaklah terlalu sulit untuk mengenakan make up dan set rambut (yah….kan mereka rambutnya pendek..apalagi Alex yang hampir mendekati botak..hahaha)

Jeremy agak sedikit kelimpungan karena dia tidak memiliki peralatan make-up (hihihiihi) untunglah para senior dancernya mau berbaik hati meminjamkan beberapa alat make-up nya. Pria pake make-up? Ya! Sebagai penari professional, sangat di anjurkan untuk mengenakan make-up baik pria dan wanita. Jadi, untuk para pembaca yang kebetulan adalah seorang pria yang juga bergelut di bidang tarian, jangan takut akan disangka yang tidak-tidak. Karena itu adalah bagian dari ke profesionalisme-an kita sebagai penari (Nanti ya, hal ini akan kita bahas dalam topik khusus di edisi yang akan datang…so….stay tune!)

Berikut sedikit tips-tips untuk para pembaca mengenai make-up dan hair-set untuk penari:

Make-up untuk penari pria:

- Sangat disarankan untuk mengunakan foundation yang warnanya 1 tone dari warna asli kulit. Kalo kalian tidak mengerti, mungkin kalian bisa bertanya ke teman kalian yang penari wanita, bagaimana caranya membedakan warna foundation dan memilih warna foundation yang tepat.

- Untuk bedak, kalian juga bisa menggunakan warna yang sama dengan warna foundationnya. Untuk alternatif lainnya, bisa juga kalian menggunakan bedak yang tidak berwarna atau yang sering disebut dengan “translucent”. Sekali lagi, kalau kalian tidak mengerti, bisa bertanya ke teman penari wanita kalian.

- Berbeda dengan wanita, pria tidak perlu menggunakan terlalu banyak warna cerah (tapi ini juga bisa disesuaikan dengan pertujukan yang akan di tampilkan. Hal ini akan lebih banyak di bahas di topic berikutnya), namun lebih banyak ke warna yang gelap atau warna-warna natural seperti coklat, merah tanah, dll. Penggunaan warna ini juga hanya untuk menegaskan bentuk muka.

Hair set:

- Kebanyakan penari pria jarang, hampir tidak pernah menggunakan hiasan rambut. Jadi untuk tata rambut pria, disarankan untuk menggunakan produk penahan rambut seperti gel atau wax, agar rambut tetap terlihat rapih dan tidak mengaggu. Terutama yang memiliki rambut agak sedit panjang, usahakan agar rambut tidak menghalangi pandangan kalian karena selain mengganggu kalian ketika menari, juga akan menjadi sangat berantakan dan tidak enak dilihat.



Make – Up untuk penari wanita:

- Disarankan untuk memakai foundation dan bedak yang sama dengan warna kulit dan berbeda dari penari pria, penari wanita disarankan untuk lebih berani menggunakan warna-warna yang kuat. Namun, jangan lupa untuk disesuaikan juga dengan tema pertunjukan yang akan di tampilkan, dan juga nuansa kostum yang akan di kenakan. Pemakaian glitter sangat disarankan untuk acara-acara tertentu.

Hair set:

- Pastikan rambut tertata dengan baik sebelum pemakaian hiasan rambut. Pilihan rambut bisa di cepol, ikat setengah, kepang kelabang, dll. Yang harus di perhatikan, tatanan rambut harus benar-benar kencang agar berubah ketika kita bergerak melakukan gerakan tarian.

- Pastikan hiasan rambut terpasang dengan benar dan kuat di rambut agar tidak terlepas atau terjatuh. Kalau perlu, lakukan cek dengan mencoba bergerak atau menari setelah hiasan kepala di pasang dan dirasakan apakah masih belum kencang atau sudah pas.


Setelah siap, tim Rivera Monarie bergerak dari hotel dimana mereka menginap menuju ke tempat resepsi pernikahan dengan bus yang disediakan oleh pihak penyelenggara. Sesampainnya kami disana, kami mendapatkan ruang ganti baju yang cukup baik dengan meja rias, kaca dan gantungan baju buat kostum-kostum kami. Beberapa menit sebelum acara, beberapa penari mulai terlihat panik! Terutama salah satu penari kami yang bernama Rinda. Maklum, memang penari kita yang satu ini agak sedikit panik dalam mengingat-ingat gerakan tarian karena dia mudah lupa! Hehehe. Alex sibuk dengan pemanasannya….namum tetap walaupun begitu, ada beberapa penari juga yang sempat untuk ber’narsis’ ria dengan berfoto-foto (Hahhahaha).

Jam menunjukan waktu 18:57Lt. Tok..tok..tok! kamar pintu kami di ketuk dan terlihatlah kepala si organizer dari balik pintu, “Penari siap di depan sekarang ya! Kita mau mulai acara”.

…and the show must go on……

Wedding in Lampung, 06 July 2008



Tepat pukul 22:00Lt tanggal 04 July 2008, bis yang kami tumpangi berenam (Alex, Feli, Leonita, Jeremy, Rinda) beranjak dari Gambir menuju Lampung. Diperkirakan perjalanan memakan waktu selama 8 jam. 4 Jam sudah berlalu, akhirnya kami sampai di pelabuhan merak, mengantri dengan mobil-mobil dan bis-bis lainnya untuk naik ke kapal ferry untuk menyeberang.Dengan susah payah dan dengan sedikit "sikut-sikutan", akhirnya bus kami berhasil masuk ke perut kapal fery yang cukup besar untuk dimuati beberapa kendaraan umum dan kendaraan berat. Situasi dalam perut kapal fery itu tidaklah terlalu menyenangkan. Salah seorang dari kami akhirnya tidak tahan dan keluar untuk mencari udara segar, sementara yang lainnya terlelap tertidur. Cukup mengagetkan mengetahui betapa malahnya harga sebuah pop mie and sekotak teh botol! Salah satu dari kami menghabiskan Rp. 16.000 rupiah untuk mengisi perutnya dengan makanan dan minuman tersebut dan menikmatinya tepat disamping wc umum...hehhehe.Beberapa jam kemudia sampailah kami di kota Lampung. Kota yang di sekelilingnya di hiasi bukit-bukit dan pepohonan hijau. Siang itu kita habiskan untuk berkeliling dan singgah sebentar di sebuah toko untuk membeli beberapa buah tangan untuk teman-teman, sanak keluarga kami di Jakarta. Ini adalah pengalaman pertama untuk Rivera Monarie tampil di luar kota. Pengalaman yang cukup seru, melelahkan, menyenangkan dan penuh keceriaan tentunya..hahahha
----to be continuned