Selasa, 22 November 2011

Performance On-Line (Christian Colorguard 'We Declare' with Rivera's Apprentince, GBI Mawar Saron 20 November 2011)






Shalom teman-teman!!

Berikut kami tampilkan tayangan persembahan kesaksian, kebaktian GBI Mawar Saron pada tanggal 20 November 2011 yang lalu di jam 09:00am.

Kembali pada kesempatan ini kami menayangkan persembahan tarian Colorguard kami yang berjudul "We Declare that the Kingdom of God is Here" bersama tim 'Rivera Apprentice'.

Semoga tayangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman semua!



GBU


-Rivera Monarie-


Jumat, 04 November 2011

Performance On-Line (Christian Colorguard part 2. 'Hallelujah to the King of Kings' with Rivera's Apprentince, 28 October 2011 PENSI GBI Mawar Saron)





Shalom teman-teman!!

Berikut kami tayangkan part.2 dari pementasan Colorguard pada tanggal 28 October 2011 yang lalu.

Semoga tayangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman semua!!


GBU

-Rivera Monarie-


Selasa, 01 November 2011

Performance On-Line (Christian Colorguard part 1. 'We Declare' with Rivera's Apprentince, 28 October 2011 Pentas Seni Sekolah GBI Mawar Saron)




Shallom teman-teman!!

Berikut kami tayangkan tarian pertama dari hasil pementasan Colorguard kami yang ke dua pada acara 'PENSI' (Pentas Seni Sekolah) yang berlangsung di GBI Mawar Saron pada tanggal 28 October 2011 yang lalu.




Pada penampilan kami kali ini, kami memperkenalkan 'apprentice' baru bernama Dian, yang telah ikut bergabung bersama kami setelah tertarik melihat penampilan kami pada pementasan Colorguard kami yang pertama.




Kami mengucapkan selamat kepada Sdr. Dian yang telah berhasil melewati penampilan pertamanya bersama kami. Congrats Dian!

Nantikan tarian bagian ke dua pada tayangan berikutnya!


GBU,

-Rivera Monarie-



Selasa, 30 Agustus 2011

Performance On-Line (Christian Colorguard 'Healer' with Rivera's Apprentice, 28 August 2011 GBI Mawar Saron)






Shalom teman-teman!

Berikut kami tayangkan cuplikan dari persembahan tarian bendera (colorguard) 'Healer' yang kami tarikan bersama murid Rivera, 'Rivera's Apprentice' pada tanggal 28 August 2011 yang lalu di kebaktian GBI Mawar Saron.

Semoga tayangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman semua!


GBU

-Rivera Monarie-

Minggu, 28 Agustus 2011

Rivera's Apprentice (welcoming new candidates)




Shalom teman-teman!!

Seperti yang telah kami umumkan sebelunya melalui facebook dan twitter bahwa pada tanggal 28 Agustus 2011 kami mempersembahkan sebuah tarian "Colorguard" di GBI Mawar Saron. Namun penampilan kali ini menampilkan wajah-wajah baru yaitu Rivera "apprentice", adalah penari-penari baru yang dilatih dibawah kepempinan Rivera Monarie. Mereka adalah Irene Yunita, Titik Juanita, Naomi Sirait dan Maria Fransisca. Kami juga kedatangan penari dari tim tari Semarang bernama Ivanna atau yang akrab di panggil dengan 'Ie' yang sementara ini bekerja di Jakarta dan sedang menjalani program pelatihan dibawah naungan Alex.


Kami memutuskan untuk menampilkan tarian banner atau yang lebih dikenal dengan istilah "Colorguard" karena tarian ini cukup unik. Kami merasa bahwa perlunya tarian bendera ini di pahami dan di galakkan di gereja-gereja khususnya pada saat pujian dan penyembahan karena seperti layaknya arti dari bendera atau panji-panji itu sendiri yaitu 'lambang kemenangan' kita harus mengangkat panji-panji di hadapan musuh dan memproklamirkan bahwa Yesus lah Tuhan!


"Naikanlah panji-panji diatas gunung yang gundul, berserulah terhadap mereka dengan suara nyaring; lambaikanlah tangan supaya mereka masuk ke pintu-pintu gerbang para bangsawan!"
Yesaya 13:2

Setelah latihan lebih dari satu bulan, akhirnya kami bisa mencapai taraf 'cukup mahir' untuk mengendalikan bendera di tangan kami.

Nantikan tayangan persembahan tarian "Colorguard" kami di artikel "Performance On-Line" berikutnya!


GBU,


-Rivera Monarie-

Kamis, 18 Agustus 2011

Performance On-Line (re-runs of "Celebration of Movement" 18 June 2011, Taman Ismail Marzuki part.1. Alex's solo piece 'Don Quixote act.III')





Shalom teman-teman!!

Berikut adalah lanjutan tayangan dari performance on-line sebelumnya, sebuah cuplikan tarian ballet yang dibawakan oleh Alex dan 'Grand Ballerina' dari Aderayanti Ballet School: Maria Tasya yaitu 'Don Quixote coda & variation'.

Don Quixote adalah sebuah karya tarian ballet yang awalnya di ambil dari novel terkenal berjudul: "Don Quixote de la Mancha" yang kemudian di koreografikan pertama kali oleh Marius Petipa dengan aransemen musik oleh Ludwig Minkus.

Semoga tanyangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman yang menyaksikan!


GBU,


-Rivera Monarie-

Performance On-Line (re-runs of "Celebration of Movement" 18 June 2011, Taman Ismail Marzuki part.1. Alex's solo piece 'Earth')









Shalom teman-teman!!

Seperti yang sebelumnya telah kami informasikan, berikut kami tayangkan cuplikan hasil pertunjukan tari "Celebration of Movement" yang di pagelarkan pada tanggal 18 Juni 2011 di Taman Ismail Marzuki oleh Aderayanti School of Ballet dimana Alex ikut serta mempertunjukan beberapa bagian tarian ballet classic dan kontemporer.

Tayangan kali ini menampilkan sebuah tarian solo yang dibawakan oleh Alex dengan tema 'Earth'. Sebuah tarian yang melambangkan salah satu dari kelima elemen kehidupan selain air, api, besi dan kayu.

Selamat menyaksikan!


GBU,

-Rivera Monarie-

Jumat, 17 Juni 2011

Aderayanti Ballet School Present, "A Celebration of Movement" at Taman Ismail Marzuki 18 June 2011




Shalom teman-teman!!

Kali ini kami hendak menginformasikan bahwa besok, tanggal 18 June 2011 Alex akan ikut berpartisipasi dalam pertunjukan tarian ballet yang diadakan oleh Aderayanti Ballet School dengan tema "A Celebration of Movement" dimana Alex akan menarikan beberapa bagian dari tarian klasik seperti "Paquita" (Pas de Trois) dan "Don Quixote" (Pas de Deux) dan juga sebuah karya tarian jazz kontemporer "Five Elements" yang di koreografikan oleh Tasya, yang merupakan salah satu penari utama di Aderayant Ballet School.

Pertunjukan tersebut akan diadakan di:

Tempat : Graha Budaya Bakti
Lokasi : Taman Izmail Marzuki, Jakarta
Tanggal : 18 Juni 2011
Jam : 19:00pm - selesai
Tiket : IDR 100,000 (semua kelas)

Tiket dapat di beli di tiket box di Graha Budaya Bakti, Taman Ismail Marzuki.

Jadi, untuk teman-teman besok yang mungkin belum ada rencana atau kebetulan berada disekitar tempat tersebut, jangan lupa mampir dan saksikan pertunjukannya yah!

See you there!!

GBU

-Rivera Monarie-

Jumat, 10 Juni 2011

Happy Birthday Jeremy!!!



Shalom teman-teman!!!

Tepat pada tanggal 09 Juni 2011 kemarin, salah satu penari kami, Jeremy merayakan hari ulang tahunnya.

Atas nama Rivera Monarie, kami hendak mengucapkan kepada Jeremy:

Happy Birthday!!!!

Semoga Tuhan selalu memberkati kamu dan keluarga, serta pelayanan kamu di bidang tari. Tetaplah terus berkarya untuk kemuliaan nama Tuhan ya!!


God bless you brother!


GBU,

-Rivera Monarie-

Minggu, 29 Mei 2011

There is None Like You (Tutorial Vid)






Shalom Teman-Teman!!

Berikut adalah video tutorial dari tarian yang kami tayangkan minggu lalu dengan judul lagu "There is None Like You" dimana kami ingin mengajak teman-teman yang ingin belajar sebuah bentuk koreografi sederhana dan kami harapkan dari koreografi yang sederhana ini dapat menjadi berkat buat teman-teman sekalian.


Selamat mencoba!


GBU,

-Rivera Monarie-

Senin, 23 Mei 2011

Performance On-Line (Blessing Churches "There is None Like You", 22 May 2011 GPDI Maranatha Sunter)




Shallom Teman-Teman!!!


Pada program performance on-line kali ini, kami menampilkan sebuah tarian yang kami tarikan di Gedung Advent GPDI Maranatha Sunter, Minggu 22 May 2011 dalam program kami "Blessing Churches" yaitu program kami dimana kami memberikan persembahan tarian kepada gereja-gereja setempat dengan maksud memberkati jemaat setempat.

Tarian berikut di kemas dalam bentuk "Lyrical Contemporary Piece" dengan lagu yang yang sudah cukup populer di kalangan kita "There is None Like You". Sebuah karya tarian yang kami kemas dengan lagu dan choreography yang cukup mudah untuk dipelajari dengan maksud tidak hanya kami memberkati gereja dimana kami menarikan tarian ini, namun kami berharap tarian ini juga dapat menjadi berkat buat teman-teman yang menyaksikan, terutama teman-teman yang ingin mempelajari pola koreografi tarian sederhana.

Selamat menyaksikan!


-Rivera Monarie-


Testimoni

Puji Tuhan, memang Dia selalu setia menjaga dan menopang!

Minggu pagi, 22 May 2011 sebelum berangkat ke Gedung Advent, GPDI Maranatha, saya mempersiapkan hal-hal keperluan pelayanan mulai dari kostum, cd, dan lain-lain. Pada pagi itu, kami bertiga berencana untuk datang lebih awal untuk latihan bersama di panggung. Pada saat itu, di benak saya terpikir untuk hanya melakukan bloking panggung saja tanpa menggunakan musik. Karena kebetulan Ipod yang biasa saya gunakan untuk latihan sedang habis battere.


Namun entah kenapa, seolah-olah di benak saya terus terdengar perintah, "Tetap latihan menggunakan musik, pakai blackberry sebagai media untuk musiknya. Masukan file lagu itu ke dalam blackberry". Saat itu akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti perintah tersebut.


Pada saat kebaktian dimulai, saya diberitahu oleh Leonita bahwa CD music compilasi yang saya burn berisikan lagu yang akan kami tarikan tidak bisa terbaca oleh CD player. Sempat kami bertiga panik dan hampir terlintas bahwa kami tidak bisa tampil pada hari itu. Ada sedikit rasa menyesal, karena memang pada artikel yang saya buat di blog Rivera Monarie, sayalah yang menyarankan untuk menggunakan CD asli untuk setiap kali pertunjukan atau setidaknya membawa back up kalau-kalau hal ini terjadi. Namun karena saya tidak sempat mencari CD asli dari lagu tersebut, maka saya mengambil resiko dengan hanya membawa CD compilasi yang saya buat.


Lalu Rinda bertanya kepada saya, "Lagunya ada di handphone ngak?" pada saat itu saya langsung teringat bahwa lagu tersebut ada di blackberry saya. Untunglah di peralatan soundsystem gereja tersebut, mereka menyediakan cable connector ukuran kecil yang bisa di pasangkan ke blackberry dan puji Tuhan, lagu tersebut dapat diputar dengan sempurna!.


Saya mengucap syukur, bahwa ternyata Roh Kuduslah yang mengingatkan saya pagi-pagi untuk mempersiapkan lagu itu di blackberry saya dan Ia menggerakan Rinda untuk mengingatkan saya. Kejadian ini juga merupakan pelajaran buat saya untuk selalu tunduk akan perintah Roh Kudus dan membuat iman saya makin kuat, bahwa sesungguhnya Dia selalu menjaga anak-anak-Nya!



Alexander
-Rivera Monarie-

Sabtu, 14 Mei 2011

To Marsel....with love from all of us!!! (Special edition for Marsel)






Dear Marsel,

Pada edisi kali ini, kami khusus mempersembahkan tayangan ini buat kamu. Amat disayangkan kami tidak dapat hadir dalam acara pernikahan kamu, namun bukan berarti kami melupakan kamu dan walaupun kita terpisah ribuan kilometer dan lautan, bukan berarti kami tidak dapat memberikan ucapan special buat kamu.

Memang agak sedikit terlambat...hehehe..(mengingat waktu kami masing-masing yang kadang susah sinkron) namun akhirnya tercapai juga kompilasi ucapan selamat dari teman-teman tim tari Rivera, plus special appearance dari "Suhu" besar kita...Ci Murni...hehehe.

Semoga tayangan ini menjadi suatu tayangan yang bisa menjadi memory buat kamu dan sesuatu yang kamu selalu bisa putar ulang disaat kamu kangen sama kami disini.


Warm Regards,

-Rivera Monarie-

Rabu, 20 April 2011

Happy Birthday Leonita!!!



Shallom teman-teman!!!

Pada kesempatan ini, kami hendak memberitahukan bahwa beberapa saat yang lalu, tepatnya tanggal 18 April 2011 salah satu penari terbaik kami Leonita Ariesti merayakan hari lahirnya.

Kami dari Rivera Monarie mengucapkan:


Happy Birthday!!!!!

Semoga panjang umur dan banyak berkat yang melimpah dari Nya. Terlebih penting, semoga talenta tari yang Tuhan sudah percayakan akan terus berbuah dan menghasilkan berkat buat orang-orang disekeliling kamu.


GBU,

-Rivera Monarie-

Senin, 28 Maret 2011

Performance On-Line (Wedding Reception at Balai Samudra, 26 March 2011 "Just the Way You Are")




Shallom teman - teman!!!

Berikut adalah tayangan dari hasil pertunjukan tarian yang kami bawakan pada tanggal 26 March 2011 yang lalu di sebuah resepsi pernikahan yang diadakan di Balai Samudera, Kelapa Gading.

Tema dari tarian kali ini berdasarkan dari sebuah lagu yang belakangan ini sangat populer yaitu "Just the Way You Are" yang dibawakan oleh Bruno Mars.

Khusus untuk tarian kali ini kami persembahkan kepada seluruh kaum hawa dimuka bumi ini sebagai bentuk apresiasi kami terhadap mereka kaum wanita baik ibu, saudara, nenek, orang yang kita kasihi, dan kami hendak menyampaikan kepada mereka semua bahwa:

"...you are amazing....just the way you are!"

Pada tayangan kali ini kami spesial menyajikan juga footage dari latihan dan beberapa saat bahkan setelah kita tampil agar teman-teman juga dapat merasakan kegembiraan kami dibalik pertunjukan kami.

Semoga tayangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman semua!


GBU,

-Rivera Monarie-

Minggu, 27 Maret 2011

Happy Birthday Rinda!!!!!




Shallom teman-teman!!

Di kesempatan ini, kami hendak mengucapkan kepada salah satu penari terbaik kami:

Selamat Ulang Tahun!!!!

Yang berulang tahun pada bulan Maret ini.

Semoga Tuhan selalu senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya yang tak terbataskan di kehidupan Rinda dan keluarganya sehari-hari dan biarlah Dia menambahkan terus talenta tari yang dimilikinya untuk kemuliaan nama-Nya.

Selamat ya Rin!!!


GBU,


-Rivera Monarie-


Sabtu, 19 Maret 2011

Performance on-Line (Mal Taman Angrek, 12 March 2011 "The Voice")






Shallom teman-teman!!!

Berikut adalah tayangan dari hasil penampilan kami di Mal Taman Angrek pada tanggal 12 March 2011 yang lalu dalam acara product launching "Perfect Health".

Sebuah tarian koloborasi antara tarian ballet, tambourine, flag dan long ribbon yang dikemas dalam sebuah koreografi yang ditarikan oleh penari Rivera yaitu Alex, Leonita, Jeremy dan Rinda.

Semoga tayangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman semua!


GBU,

-Rivera Monarie-

Jumat, 18 Maret 2011

Surat Pembaca


From: Lini, Ngawi Jawa Timur

dgereja sdm penarinya hampir habis, jadi ya dengan kelas tari ini saya berusaha untuk membngkitkan lagi. yang sulit adalah, disini anak mudanya ketika saya tawari untuk menari, jawaban mereka adalah mereka merasa dirinya sudah tua. ini yang membuat saya agak drop. sangat butuh saran dan suport pingin banget bisa belajar tari. belajar balet juga. tapi memang sangat disayangkan disini belum ada.. di gereja sdm nya kurang. jadi saya mw membangkitkan kembali. melihat video dan foto2 nya, membuat saya agak minder, tapi juga ada keinginnan untuk belajar menjadi penari yang profesional. duluw ada pelatih tari yang saya kira, beliau bisa membangkitkan tari lagy, ketika menikah, kami fakum hingga saat ini.


Dear Lini,

Sebelumnya terima kasih sudah mempercayakan kami untuk pertanyaannya. Adalah suatu hal yang sangat baik apabila kamu hendak membangun kembali ladang pelayanan di gereja kamu dalam hal ini, pelayanan tari. Namun ada baiknya sebelum kamu memulai membangun pelayanan ini, kamu renungkan dulu benar-benar dalam hati kamu, apakah menari itu benar-benar panggilan kamu? Karena sebagai seorang yang mau membangun kembali pelayanan tari di gereja kamu, artinya suatu saat kamu akan menjadi pioner atau pelopor buat tim gereja kamu. Dan untuk menjadi seorang pelopor, kamu harus benar-benar menginginkan panggilan ini dan mempunyai visi yang kuat. Mengapa? karena selayaknya seorang pemimpin, maka kamu akan banyak menghadapi hambatan-hambatan dalam perjalanan kamu dan pada saat yang bersamaan, anak buah kamu akan bersandar pada kamu.

Jadi untuk permulaan, saya menyarankan kamu untuk membangun diri kamu sendiri terlebih dahulu. Persiapkan mental dan hati kamu untuk segala seuatunya. Pelayanan tari memang terlihat gampang, menarik untuk dilihat dan atraktif. Namun, tidak dipungkiri bahwa dalam pelayanan tari ini ada beberapa hal yang kerap menjadi kendala yang rata-rata terjadi di setiap tim tari seperti salah satunya adalah:


Dana
Pelayanan tari memang salah satu pelayanan yang cukup mengeluarkan biaya seperti biaya kostum, perlengkapan tari, pernak-pernik, dan sebagainya.


Waktu
Untuk menari, tentulah diperlukan waktu kusus untuk latihan dan perlu dilakukan latihan bersama dimana tidak selamanya setiap penari akan bisa berlatih bersama dan tidak semua penari dapat latihan hanya beberapa kali saja. Ada yang butuh beberapa kali latihan sehingga baru bisa menghafal gerakannya, ada juga yang mungkin hanya bisa beberapa kali saja sudah bisa menghafal gerakannya. Hal ini bisa menjadi pertentangan diantar penari-penari itu sendiri.


Tenaga
Tidak seperti pelayanan musik, dengan menari tentulah kita mengeluarkan tenaga yang lebih besar dari mereka karena kita menggerakan hampir seluruh tubuh kita. Terkadangan dengan keterbatasan waktu yang kita miliki, sebagai penari sering kali diperhadapkan pada sebuah dilema dimana pilihannya adalah latihan, atau istirahat untuk mengembalikan tenaga yang hilang.


Pada tahun 1997 ketika saya yakin benar bahwa panggilan saya adalah di dunia tari, saya pertaruhkan semua demi panggilan saya. Pada awalnya orang tua saya sendiri tidak menyetujui pelayanan yang saya lakukan. Namun karena saya berisih keras, akhirnya satu-satunya cara yang mereka lakukan adalah memotong uang jajan saya agar saya tidak "ikut-ikut gereja yang ada nari-narinya" itulah istilah yang mereka pakai pada saat itu. Apakah saya lalu menjadi down? apakah saya lalu mundur? tidak! saya tidak kehabisan akal, saya kumpulkan sedikit demi sedikit, receh demi receh agar saya dapat tetap pergi kegereja dan menari di tiap kebaktian. Dan dari receh demi receh itu juga saya kumpulkan agar saya dapat belajar menari di Mainstream School of Arts. Pada saat ulang tahun saya yang ke 17, saya mendapatkan "uang" sebagai hadiah dari orang tua saya yang pada saat itu langsung saya belikan Tamborine hollogram. Saya korbankan semua demi panggilan yang saya yakin benar sampai pada saat ini. Kadang pahit, kadang letih, dimana gereja saya pada saat itu sangatlah jauh dan saya harus naik 3 kali kendaraan umum sambil menenteng tamborine dan tas berisi kostum. Tapi ketika saya menari di hadapan Tuhan, semua itu terbayarkan, semua itu tergantikan.


Jadi yang hendak saya tekankan disini adalah, langkah pertama yang kamu harus lakukan yaitu bangun diri kamu sendiri terlebih dahulu. Liat kembali apakah ini benar-benar yang kamu inginkan? apakah ini panggilan kamu? apakah ini hanya sekedar hobby? atau sebagainya? Berdoa kepada Nya dan tanyakan apakah ini benar-benar "hadiah" yang dipercayakan Nya untuk kamu? Akan kuat kah kamu menghadapi hambatan-hambatan nantinya? Sudikah kamu berkorban untuk pelayanan ini?


"Pada saat kita mengambil tindakan untuk menghadapi rintangan dalam menjalani pekerjaan-Nya, Dia juga akan memberikan jalan keluar"
words by: Alex S M


Seperti yang kamu tulis, tanpa kamu sadari kamu sudah menghadapi hambatan pertama yaitu "kurungan usia". Beberapa muda mudi kamu 'malu' untuk menari karena mereka merasa usia nya sudah tua. Maka hal yang kedua yang perlu kamu lakukan adalah: perlengkapi diri kamu terlebih dahulu baik rohani maupun jasmani. Cari informasi dan edukasi sebanyak-banyaknya mengenai pelayanan ini. Maka kamu bisa maju dan menghadapi hambatan-hambatan tersebut. Baiklah saya akan bagi sedikit pengetahuan untuk persoalan pertama kamu.


"Lalu Miriam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya dan tampilah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari"
Keluaran 15:20


Usia Miriam pada saat itu kurang lebih sekitar 80-90 tahun. Jadi tayanakan sekali lagi pada diri kita masing-masing...adakah batasan umur dalam menari dihadapan Tuhan?


Pada saat saya masih menjadi murid di Mainstream School of Arts, saya pernah berbincang-bincang tentang hal ini dengan salah satu guru tari saya. Bahkan saya sempat melihat foto dimana ketika mereka bersama-sama menghadiri konfrensi tari tambourine di US dan di salah satu foto itu ada foto wanita usia lanjut masih menari tambourine. Pada bahasan saya di salah satu artikel saya yaitu "Menjadi Penari yang Profesional (Profesionalism in Dancing part.1) bahwa kita hidup dibawah kasih karunia yang memungkinkan kita untuk menari di hadapan Nya dengan tanpa memandang latar belakang, usia, jenis kelamin, dan lain-lain.

"Seorang yang benar-benar memiliki hati/jiwa sebagai penari, akan selalu menari sampai kapanpun juga. Ia, tidak akan pernah berhenti dan tidak akan pernah terbatasi oleh apapun. Tarian itu mengalir dalam darahnya dan terhembus di nafasnya"

words by: Alex S M

Lalu tahap yang ketiga, setelah kamu matang dan mantap dengan diri kamu sendiri, carilah orang yang sehati dan sepikiran dengan kamu. Tarik dia, share misi dan visi kamu dengan dia dan mulailah berkomitment kalian berdua untuk benar-benar menjalankan misi dan visi kalian. Saya yakin, apabila Tuhan menghendaki, dia akan mengirimkan kamu seorang yang se-visi dan se-misi dengan kamu untuk mendampingi kamu, agar kamu dan dia bisa saling menguatkan dalam menghadapi rintangan dalam hal memulai pelayanan tari di gereja kamu. Dari kalian berdualah, yang nantinya akan menjadi contoh dan panutan di tim tari kalian nantinya. Tidak apa-apa, mulailah dari 2 penari dulu yang benar-benar solid dan berkomitment sementara nantinya satu demi persatu Tuhan akan tambahkan penari-penari lainnya dengan seiring berjalannya waktu. Hal inilah yang pernah di nasihatkan oleh salah satu guru tari saya yaitu Ci Lily ketika saya share hal yang hampir serupa dengan kamu. Pada saat itu saya benar-benar menjalani apa yang dia nasihatkan ke saya sampai pada akhirnya memang Tuhan pertemukan saya dengan orang yang benar-benar se visi dan misi dengan saya sampai pada saat ini.


Untuk belajar tari, memang apabila di daerah kamu tidak terdapat tempat dimana kamu bisa mendapatkan ilmu tari akan sedikit menjadi hambatan. Namun tidak menutup kemungkinan buat kamu untuk tetap mendapatkan ilmu-ilmu tersebut di lain tempat. Seperti yang kamu ketahui sekarang ini, jaringan internet sudah cukup mudah untuk diakses di hampir setiap tempat. Jangan minder, segala sesuatu berawal dari sebuah tindakan. Mungkin tidak lama lagi Rivera akan mengeluarkan panduan untuk tarian dalam bentuk VCD/DVD. Jadi ditunggu saja ya. Teruslah maju berkarya dan tak lupa untuk berdoa tentunya. Yang pasti, nantika tayangan-tayangan kami berikutnya!


Gbu,

-Alex-
Rivera Monarie

Kamis, 03 Maret 2011

New Product from Rivera Store!!

Shallom teman-teman!!!

Berikut adalah produk terbaru dari Rivera berupa kerajinan tangan berbentuk asesoris rambut yang cocok dikenakan untuk pelengkap kostum tari ataupun penghias rambut untuk acara-acara formal.




Flower Ribbon Gradient Color
Kode: HA23G
Warna: Strawberry Pink (Bunga) Strawberry Pink dan Light Pink (pita) dihiasi payet di kelopak bunga

Harga: Rp 25,000 / piece (belum termasuk ongkos kirim)
Rp 20,000 / 1 lusin (belum termasuk ongkos kirim)

Ready stock: 5 piece












Flower Ribbon Gradient Color
Kode: HA23G
Warna:Dusty Purple (bunga) Dusty Purple dan Light Pink (pita) dihiasi dengan payet di kelopak bunga

Harga: Rp 25,000/ piece (belum termasuk ongkos kirim)
Rp 20,000/ 1 lusin (belum termasuk ongkos kirim)

Ready stock: 5 piece












Flower Ribbon Different Color
Kode: HA23D
Warna: Wine Purple (bunga) Wine Purple dan Light Green (pita) dihiasi glitter emas di kelopak bunga

Harga: Rp 25,000 / piece (belum termasuk ongkos kirim)
Rp 20,000/ 1 lusin (belum termasuk ongkos kirim)

Ready stock: 5 pieces










Untuk pemesanan, teman-teman dapat kirim e-mail ke riveramonarie@yahoo.com atau sms ke no 0857 14315571.


Atau teman-teman dapat add kami di facebook dengan alamat e-mail yang sama di riveramonarie@yahoo.com.


Nantikan produk-produk keluaran Rivera lainnya!


GBU,


-Rivera Monarie-

Sabtu, 26 Februari 2011

Performance On-Line (Enchanting Dinner with Marsel, 14 February 2011 La Piazza) part. 2







Shallom teman-teman!!!

Setelah tayangan tarian pertama di acara "Enchanting Dinner with Marsel", berikut kami tayangkan tarian kedua di acara yang sama.


Semoga tayangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman semua.


GBU,

-Rivera Monarie-

Jumat, 18 Februari 2011

Performance On-Line (Enchanting Dinner with Marsel, 14 February 2011 La Piazza) part. 1






Shallom teman-teman!

Berikut adalah tayangan tarian yang di tarikan pada tanggal 14 February 2011 kemarin di La Piazza, Kelapa Gading dalam acara menyambut hari Valentine "Enchating Dinner with Marsel".

Sebuah tarian duet yang dibawakan oleh Alex dan Tasya (Aderayanti Ballet School) dari sebuah lagu yang pernah dibawakan oleh Lucy Rahmawati berjudul "Selamanya Padamu", sebuah lagu romantis untuk mengawali acara di hari kasih sayang yang merupakan tarian pertama di acara tersebut.

Semoga tayangan kami dapat menjadi berkat buat teman-teman semua dan menyangkut topik yang bersangkutan, perkenankan kami mengucapkan kepada teman-teman semua:



Happy Valentine!



GBU,


-Rivera Monarie-

Jumat, 11 Februari 2011

Menjadi Penari yang "Profesional" (profesionalism in dancing part.3a) by: Alex S M


Kita telah mempelajari mengani bagaimana kita menampilakan diri kita sebagai penari yang profesional. Pada bahasan berikut, kita akan membahas lebih dalam mengenai pake lengkap yang seharusnya dimiliki didalam tubuh seorang penari yang profesional.

Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai arti "profesional" dalam www.wikipedia.org :

  • - Expert and specialize knowledge in filed which one is practicing professionally (Ahli dan seorang spesialis dalam pengetahuan di bidang yang bersangkutan)

  • - Excellent manual/practical and literally skills on relation to profession (Ahli dalam pengajaran/praktek dalam hal tehnik yang berhubungan dengan profesi)

  • - Expert who is master in specific field (Ahli yang menguasai bagian tertentu)


Pada umumnya, seorang manusia tersusun dari 3 elemen yaitu:

-Mind (Raga)
-Body (Tubuh)
-Soul (Jiwa)

Begitu hal nya juga elemen yang tersusun dalam seorang penari yang profesional yang di jabarkan sebagai berikut:

- Mind (Knowledge/Pengetahuan)
- Body (Skills/Tehnik)
- Soul (Spiritual/Tingkat spiritual)





Mind

(Knowledge)


- Expert and specialize knowledge in filed which one is practicing professionally
(Ahli dan seorang spesialis dalam pengetahuan di bidang yang bersangkutan)

Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan tarian di gereja sudah mulai berkembang pesat. Di awali gebrakan pertama yang dimulai masuknya tarian rebana sebagai pionir dari tarian gereja, mulailah berbagai jenis tarian satu persatu ikut mewarnai dunia pelayanan di bidang tarian.

Namun cukup disayangkan, dengan meledaknya 'trend' tarian di dunia pelayanan tidak disertai dengan 'pengetahuan' yang cukup mengenai tarian yang dilakukan. Tidak banyak dari penari-penari yang bergerak dibidang pelayanan tari mau mengambil waktu untuk mencari tau 'genre' (kriteria) tarian yang ditarikan, sejarahnya, perkembangnya, dan lain sebagainya. Tarian adalah bagian dari seni. Seni, adalah sesuatu yang sudah berjalan begitu lama dan di junjung tinggi oleh mereka-mereka yang sungguh-sungguh menghargai seni. Seorang penari otomatis adalah seorang pelaku seni, dan selayaknya seorang pelaku seni, kita berkewajiban untuk setidaknya memiliki pengetahuan mengenai seni yang kita lakukan. Pada dasarnya, adalah sebuah lelucon terbesar di dunia seni apabila seorang pelaku seni tidak mengetahui sedikit pun tentang seni yang dilakukannya.

Di gereja, kita semua sudah mengenal yang namanya tarian rebana, atau tarian tamborine. Tarian yang selalu di kaitkan dengan puji-pujian, atau lagu-lagu dengan tempo cepat dan riang, dan untuk lagu-lagu penyembahan atau lagu-lagu sendu bertempo pelan, tarian yang kita lakukan sering di beri 'label' sebagai tarian 'penyembahan' atau 'worship'. Ini adalah hal yang lazim di kalangan gereja. Namun, apa yang terjadi apabila ada seorang yang berasal dari luar gereja atau berbeda keyakinan dengan kita melihat tarian kita dan bertanya, "Tarian ini tarian apa?". Apakah mereka akan mengerti apabila kita menerangkan padanya bahwa tarian yang kita lakukan adalah tarian "Worship" atau tarian "Penyembahan"?.


Saya hendak membagikan pengalaman pribadi saya kepada teman-teman semua. Pada tahun 2003 ketika saya masih tergabung dalam kelompok tari "Bunga dan Kaisar" yang pada tahun tersebut, kelompok kami mengikuti "Lomba Cipta Koreografi" ke tiga, yang diadakan di Bali. Salah satu kategori yang di lombakan adalah kategori tarian "Penyembahan". Pada saat itu ada sebuah kelompok yang kita tidak terlalu jelas asal nya dari mana dan mereka mendaftarkan diri untuk mengikuti perlombaan dalam kategori tersebut. Kami kebetulan mendapatkan sedikit bocoran bahwa kelompok tersebut akan mengadakan tarian dengan lagu 'live' atau langsung. Kami semua sempat cukup tersepesona mendengarnya. Tentulah di benak kami, kami mengimajinasikan seperti yang sering kami lihat di video-video atau di televisi, dimana ada seorang pemain piano yang bermain piano, mengiringi beberapa penari yang menari mengikuti lagu yang dimainkan. Namun malam setelah tehnikal meeting, kami mendapat kabar bahwa grup tersebut mengundurkan diri. Sepertinya kategori "Penyembahan" yang mereka artikan tidak sama dengan "Penyembahan" yang di maksudkan oleh kita.


Satu hal lagi yang hendak saya sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi saya, yaitu tahun-tahun pertama ketika saya memulai pelayanan dibidang tari. Saya masih tidak begitu paham benar mengenai 'genre' tarian yang saya tarikan. Saya berfikir hal tersebut tidaklah menjadi masalah besar, sampai pada suatu saat, teman saya melihat sebuah foto dimana saya dalam kostum dan memakai sepatu ballet. Dia lalu bertanya apakah saya seorang penari ballet? karena pada waktu itu saya masih awam, saya katakan bukan, saya jelaskan bahwa saya adalah penari rebana. Karena teman saya adalah non Kristen, hal tersebut membuatnya menjadi bingung. Lalu dia bertanya lagi, "Kalau bukan penari ballet, kenapa menarinya memakai sepatu ballet?". Saya juga pernah terbentur hal yang sama, ketika teman saya yang notabene benar-benar seorang yang mengerti betul tentang seni yang salah satunya ballet, sempat membuat komparison mengenai saya dan beberapa penari ballet. Pada saat itu saya kembali berkilah bahwa, "Saya sebenernya bukan penari ballet, saya penari gereja..." lalu seperti teman saya yang sebelumnya, dengan ketus dia mengatakan, "Kamu berpose ballet, memakai sepatu ballet, mengenakan stoking ballet, lalu kamu mengatakan kamu bukan penari ballet? kamu ini aneh!".

Kata-kata teman saya memang cukup tajam, namun sungguh membuat saya berfikir keras. Memang, kita tidak bisa menyalahkan mereka orang yang diluar 'lingkaran' kita yang tidak mengerti dunia pelayanan kita. Kita tidak bisa memaksakan mereka mengerti seni yang telah ada selama ini untuk di singkronkan dengan seni yang baru-baru saja di kembangkan di dunia ke kristenan. Karena seperti yang telah di ulas sebelumnya, dunia seni sudah berjalan lama dan ke sah-an nya sudah sudah di kukuhkan oleh banyak pendahulu-pendahulu sebelum kita. Terutama dibidang tarian. Perkembangan dunia tarian dengan perkembangan dunia tarian di gereja terpisah sangat jauh, sehingga agak sulit untuk mengsinkronasikan dunia tari kita dengan dunia tari yang sebenarnya. Satu-satunya cara adalah kebalikannya, yaitu dengan mengsinkronasikan dunia tarian dengan dunia tarian gereja.

Maka dari itu, amatlah penting untuk penari-penari gereja yang profesional untuk mulai memiliki pengetahuan tentang tarian yang mereka tarikan. Hal ini dikarenakan kita adalah pelaku seni, kita adalah bagian dari dunia seni. Sebagai penari yang profesional, kita harus bisa menjadi pelaku seni di dunia kekristenan, namun harus juga bisa mempertanggung-jawabkan seni yang kita lakukan di dunia seni yang sebenarnya, agar arah dari yang hendak kita capai dalam pelayanan kita menjadi jelas dan tidak menimbulkan kebingungan untuk dunia luar.


Setelah pengalaman seperti yang saya kemukakan berikut diatas, saya lalu mulai mencari tahu mengenai dasar tarian yang saya tarikan dan mulai mencari tahu sedikit sejarah dibalik tarian yang saya bawakan. Sebenarnya, tarian "Worship" atau "Penyembahan" yang kita bawakan selama ini masuk kedalam kategori tarian "Contemporary" atau "Contemporary Ballet". Mengapa? karena tarian yang kita bawakan tersebut masih mengandung unsur-usur dari tarian ballet digabung dengan tarian moderen dan menggunakan lagu-lagu moderen.

*(Kita akan membahas jenis-jenis tarian lebih lanjut di artikel yang akan datang)



(to be continue...)



Selasa, 25 Januari 2011

Happy Birthday Felicia!!!!!



Tepat pada hari ini, salah satu penari kami, Felicia Jane Sidarta merayakan hari kelahirannya.

Kami dari Rivera Monarie mengucapkan:

Selamat Ulang Tahun Feli!!!!

Semoga sukses selalu dalam cita dan cinta, juga dalam segala aspek kehidupan. Biar di tahun yang Tuhan sudah tambahkan bisa terus kamu jalani dalam Nya dan tetap menjadi saluran berkat buat orang-orang di sekitar kamu.

Sukses selalu!!!


GBU,

-Rivera Monarie-

Jumat, 21 Januari 2011

Selamat Untuk Marsel!!!!



Tepatnya tanggal 20/01/2011 kemarin, salah satu penari terbaik kita Marsel telah resmi melepas masa lajangnya.

Kami dari Rivera Monarie mengucapakan:


Selamat Menempuh Hidup Baru!!!


Teruslah berkarya dalam Kristus Yesus dan jadikanlah Dia nahkoda dalam bahtera perkawinan kalian!

GBU,

-Rivera Monarie-

Sabtu, 15 Januari 2011

Menjadi Penari yang "Profesional" (profesionalism in dancing part.2) by: Alex S M



Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas sedikit mengenai apa saja yang membuat seorang penari menjadi profesional. Berikut kita akan lanjutkan ulasan kita sebelumnya.


Costume and Accesories Management

Kostum beserta assesorisnya adalah salah satu penunjang tarian yang memegang peranan cukup penting. Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang penari yang profesional tentang kostumnya adalah sebagai berikut:


Kreatifitas Sebuah Kostum

Banyak model kreasi kostum yang bisa di implementasikan ke dalam kostum tari. Permainan pola dan warna bisa membuat sebuah kostum tari menjadi sebuah kostum yang indah untuk di lihat. Namun perlulah selalu diingat! bahwa kostum tari fungsi utamanya adalah kostum yang digunakan untuk menari. Kreativitas untuk menghiasi sebuah kostum tari memang baik, namun kreatifitas ataupun hiasan untuk sebuah kostum tari yang terlalu berlebihan sangat tidak baik. Karena, sebuah kostum yang terlalu banyak pernak-pernik atau terlalu dihiasi dengan berlebihan bisa menyebabkan si penari yang memakainya menjadi terbatas untuk bergerak. Hal ini dapat menimbulkan terbatasnya kemapuan tarian yang seharusnya bisa di tarikan oleh si penari secara maksimal.

Sebuah kostum seharusnya menjadi penunjang tarian dari si penari yang memakainya, yang membuat tarian tersebut menjadi lebih indah, bukan sebagai suatu keindahan yang hanya mewakili kostum itu sendiri. Berbeda dengan hal nya sebuah peragaan busana atau "Fashion Show". Di sebuah peragaan busana, baju yang dipakai oleh para model yang berjalan diatas "catwalk" itulah yang menjadi pusat perhatian dan sebagai sesuatu maha karya indah untuk dilihat.

Seorang penari yang profesional haruslah bisa menampilkan seluruh gerakan tarian secara maksimal tanpa dihalangi oleh kostum yang di kenakannya.


Adibusana

Seperti yang baru saja kita bahas, bahwa kreatifitas sangat berguna untuk menghias atau membuat suatu kostum. Di dunia mode, ada yang di kenal dengan sebuah kreatifitas untuk membuat suatu gaun dari sebuah bahan kain tanpa menggunakan mesin jahit dan terkadang bisa juga tanpa jahitan ataupun tanpa jahitan permanen. Keahlian tersebut biasa di sebut dengan "Adibusana".

Ada sebuah tendensi dari sebagian tim tari untuk membuat suatu kreasi model kostum dengan mengunakan tehnik "Adibusana" ini. Yaitu dengan mengenakan kostum berbahan kaos kerah bulat atau kerah tinggi dan tangan panjang baik hitam atau putih sebagai kostum dasar, lalu dihiasi dengan lilitan kain yang melilit di sebagian tubuh. Tehnik ini mungkin sangat berguna untuk sebagian orang yang ingin menghasilkan sebuah kreasi kostum baru dengan anggaran yang rendah. Namun sayangnya tidak selalu kreativitas adibusana ini diterapkan dengan benar. Banyak beberapa penari yang menerapkannya pada kostum tari mereka dengan tidak rapih, sehingga membuat kostum tersebut menjadi berantakan dan tidak indah untuk dilihat, membuatnya menjadi terlihat tidak profesional. Terutama apa bila kita menari di depan orang yang terhormat atau acara-acara yang sangat formal.

Ada juga yang membuat kreasi "Adibusana" menjadi sebuah kostum tari yang menarik. Mereka membuatnya menjadi sebuah model kreasi yang kreatif, namun sayangnya kurang selektif dalam memilih model kreasi yang diciptakan. Banyak dari mereka yang membuat model adibusana yang akhirnya lebih terkesan seperti "pakaian dalam wanita" yang dipakai diluar kaos tangan panjang sehingga membuatnya menjadi sedikit "sexy".




Di artikel sebelumnya yang pernah ditayangkan di blog ini mengenai kostum, kita belajar bahwa sebagai penari gereja kita harus menjaga agar kostum tari yang kita kenakan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kekudusan. Ya, rata-rata kita semua sudah mengerti tentang konsep "Jubah Imam", namun sayangnya pengertian itu hanya sebatas di pengertian bahwa kostum yang dikenakan haruslah menutupi tubuh. Benar, bahwa kita mengenakan kaos tangan panjang dengan leher tinggi berwarna hitam atau putih. Namun hal tersebut tidak menutupi kemungkinan terlihat "Sexy" apabila adibusana yang dikenakan setelahnya berbentuk seperti "pakaian dalam wanita". Jadi, yang lebih ditekankan dalam hal ini adalah, bagaimana kreasi kostum tersebut tetap menampilkan image rapih, sopan dan layak.


Foot Management

Kelengkapan asesoris untuk kaki memang tidak banyak. Pada dasarnya, para penari terutama penari gereja sudah menerapkan dasar dari perlengkapan kaki yaitu stoking ballet dan sepatu ballet (ballet slippers) khususnya untuk tarian kontemporer atau ballet kontemporer atau yang biasa lebih dikenal di kalangan penari gereja yaitu "tarian worship/penyembahan". Namun, ada beberapa bahasan yang perlu diperhatikan dalam hal perlengkapan untuk kaki yang amat disayangkan masih belum disadari untuk sebagian kalangan penari. Marilah kita membahas hal-hal tersebut dan mempelajari hal-hal apa saja yang dapat melengkapi kita menjadi seorang penari yang profesional baik dari kepala hingga kaki!


Kualitas

Memang, sebagai perlengkapan kaki yang letaknya dibawah dan jarang sekali terlihat oleh mata terkadang menjadi hal yang dianggap sepele, namun sesungguhnya hal tersebut cukup fatal. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan "a woman are judge by her shoes" dan ungkapan itu memang benar-benar diterapkan di dunia sekuler. Untuk itu, hendaklah sebagai penari yang profesional kita memperhatikan kualitas dari perlengkapan untuk kaki kita seperti stoking/kaos kaki dan sepatu tari yang akan kita pakai. Pastikan stoking/kaos kaki yang kita pakai keadaannya masih baik, tidak bolong dan sepatu ballet atau sepatu tari yang kita kenakan masih bersih, tidak kotor atau bernoda sehingga kesannya tidak rapih.

Ini adalah sebuah hal yang cukup 'crutial' khususnya untuk penari yang menggunakan tehnik tari yang melibatkan kaki diangkat diudara. Pada contoh kecil misalnya di tarian ballet dimana ada salah satu tehnik yang disebut 'develope' yaitu merentangkan dan menahan kaki diudara yang biasanya dilakukan 90' derajat, makan kondisi perlengkapan kaki kita baik stoking dan sepatu ballet yang kita kenakan akan lebih mudah terlihat. Sungguh sangat terkesan tidak profesional apabila kondisi perlengkapan kaki kita tidak layak.


Kerapihan

Untuk seorang penari profesional, kerapihan dari ujung rambut hingga unjung kaki akan menjadi hal yang sangat penting dalam 'performance' nya. Berikut saya akan membagikan sedikit pengalaman saya. Pernah pada suatu saat, saya menyaksikan sebuah lomba tari yang diadakan oleh salah satu sekolah ballet terbesar di Indonesia. Tarian yang dilombakan pada saat itu bervariasi. Dari kontemporer moderen, ballet kontemporer, modern dance, hip-hop, jazz ballet, dsb.

Pada saat sebelum juri mengumumkan pemenangnya, juri membacakan beberapa kriteria dalam penilaian mereka dan salah satunya adalah kerapihan. Dalam penjelasannya, juri tersebut mengungkapkan bahwa ada satu grup yang menurut mereka sangat baik, namun sayang nilai mereka jatuh bidang 'kerapihan' karena tali sepatu mereka berantakan. Saya lalu bisa menebak grup manakah itu karena memang saya dan guru saya yang kebetulan ada disitu sudah menyadari dari awal grup tersebut tampil, dimana tali sepatu mereka tidak beraturan. Penilaian ini memang hal yang banyak dilewatkan oleh kebanyakan juri-juri dalam lomba-lomba tari. Perlu diketahui bahwa biasanya juri-juri yang mengerti tentang hal kerapihan ini adalah juri yang biasanya sudah biasa menyaksikan pertandingan tarian international karena dalam tarian international, hal kerapihan seperti ini tidak bisa di tolerir.

Untuk itu, khususnya penari yang mengunakan sepatu tari dengan tali sebagai penunjangnya, perlu diperhatikan bahwa penempatan atau ikatan tali tersebut haruslah rapih dan tidak berantakan. Pastikan agar tali tersebut tidak terbuka sehingga menjadi berceceran ketika kita menari. Untuk halnya dalam sepatu ballet yang biasa digunakan oleh para penari gereja pada umumnya, ada sebuah tali yang terletak di depan, di lingkaran sepatu. Tali tersebut untuk mengencangkan agar sepatu tersebut tidak tergeser atau terlepas dari telapak kaki. Namun sayangnya banyak para penari yang tidak paham tentang tata krama dalam memakai sepatu tersebut.


Tali yang dimaksud, harusnya dilipat atau disembunyikan kedalam sehingga tidak terlihat dan menimbulkan efek 'kumis lele'. Itulah cara yang benar untuk memakai sepatu ballet. Ada juga beberapa kalangan grup penari yang menambahkan pita untuk dililitkan di pergelangan kaki seperti layaknya ketika memakai sepatu ballet untuk tingkat lanjutan atas atau sepatu yang biasa disebut 'point shoes'. Pada dasarnya, lilitan terakhir dari pita tali sepatu ballet akan dibentuk sebuah simpul untuk mengakhiri lilitan. Namun, simpul tersebut seharusnya di lipat kedalam dan disembunyikan dibalik lilitan pita dengan rapih. Bukan di biarkan dalam bentuk simpul pita pada umumnya agar terkesan 'manis' atau 'cantik'.



Intinya, pastikan perlengkapan untuk kaki kita tetap dijaga kerapihan dan kelayakannya walaupun daerah kaki adalah daerah yang jarang sekali diperhatikan. Sehingga penampilan kita dari kepala sampai kaki menjadi suatu paket tampilan seorang penari yang terlihat profesional.


(to be continue)


-Rivera Monarie-

Minggu, 02 Januari 2011

Performance On-Line (Mal Grand Indonesia, 15 August 2010 "Andai Aku Dewasa" by Sherina) part. 2






Shallom teman-teman!

Pada tayangan performance on-line sebelumnya, kami menayangkan persembahan tarian yang ditarikan oleh Alex dan Marsel.

Berikut adalah persembahan tarian ke dua di acara yang sama. Lagu dari tarian kedua ini diambil dari album Sherina yang berjudul "Andai Aku Dewasa" sebuah single anak-anak yang pernah hit pada awal tahun 2000.

Semoga tayangan ini dapat menjadi sebuah hiburan awal tahun buat teman-teman semuanya.

Selamat menyaksikan!


GBU,


-Rivera Monarie-