Pada bahasan sebelumnya, Rivera Monarie telah memberikan beberapa tips dan triks untuk membuat kostum tari. Namun khususnya untuk para penari yang bergerak dalam bidang pelayanan tarian di gereja seperti contohnya penari tamborine, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengenakan kostum ketika melaksanakan suatu pertunjukan tari.
Berikut Rivera Monarie akan memberikan sedikit panduan untuk membuat kostum tari yang sesuai dengan konsep kekristenan dan sesuai dengan konsep Alkitab.
KONSEP IMAM
Apakah sebenarnya Imam itu? di Alkitab di terangkan bahwa adalah jabatan dalam umat Israel yang penting peranannya. Tugas Imam tersebut meliputi sebagai berikut:
- Mempersembahkan korban (domba, kambing, burung dara, dsb)
- Perantara untuk menyampaikan pesan Tuhan
- Memberi berkat
Ketika pada jaman Musa, Allah memilih suku Lewi untuk menjadi suku pilihan yang dapat masuk dalam Kemah Allah. Dari suku Lewi, Allah memilih Harun dan keturunannya lah yang dapat masuk dalam Kemah Allah dan menjadi Imam atas bangsa Israel.
Untuk masuk kedalam Kemah Allah, Allah memberikan instruksi kepada Musa untuk membuatkan jubah untuk para Imam, yakni Harun dan anak-anaknya dimana jubah tersebut adalah jubah wajib/pakaian kudus untuk dipakai ketika memasuki kemah Allah dan berfungsi sebagai jubah kemuliaan (Keluaran 28).
Jubah Imam bersebut terdiri dari sebagai berikut:
- Tutup dada (berhiaskan batu-batu permata)
- Efod
- Jubah
- Kemeja bersulam
- Celana lenan
- Serban
- Ikat pinggang
Untuk aplikasi konsep tersebut diatas kedalam kostum tari yang akan kita buat, memang tidak harus semuanya diterapkan kedalam kostum kita. Namun beberapa hal yang harus diterapkan adalah sebagai berikut:
KEMEJA BERSULAM
Untuk aplikasinya, Rivera Monarie menyarankan teman-teman sekalian
yang khususnya bergerak dalam bidang pelayanan tari di Gereja untuk memakai pakaian dasar sebelum memakai kostum. Seperti contohnya di Rivera Monarie, kita mewajibkan para penari kita untuk mengenakan leotard baik panjang maupun pendek (sesuai dengan kostum yang akan di pakai).
Terkadang memakai leotard untuk beberapa orang memang tidak nyaman karena kadang terkesan panas. Namun, hal ini untuk menghindari tembus pandangnya kostum yang kita kenakan, terutama apabila kita sedang menarikan tarian di panggung dengan lampu yang cukup terang, sehingga dapat mengganggu pemandangan. Dengan mengenakan leotard, setidaknya cahanya lampu yang terang akan mengurangi tembusnya cahaya langsung ke kulit.
Tips:
Leotard juga baik fungsinya, khususnya untuk penari wanita karena leotard yang sifatnya ketat sangat baik menahan anggota tubuh.
CELANA LENAN
Dahulu para Imam yang hendak melayani ke dalam kemah suci, mereka di lengkapi dengan semacam lonceng-lonceng kecil di ujung gamis mereka dan kaki mereka di ikat dengan tali. Ini disebabkan karena kesucian dan ke kudusan dari kemah suci tersebut, sehingga apabila ternyata Allah menemukan mereka dalam keadaan tidak kudus, maka mereka akan mati pada saat itu juga. Karena tidak ada orang lain yang dapat masuk kedalam kemah suci tersebut, maka orang lain akan mengetahui apakah imam itu masih hidup atau sudah mati, dengan mendengar apakah lonceng-lonceng kecil di ujung gamis mereka itu masih berbunyi apa tidak. Kalau bunyi lonceng-lonceng itu sudah tidak terdengar lagi, maka bangsa Israel akan menarik tali yang terhubungkan dengan kaki imam yang bersangkutan dan menarik jenazah imam tersebut keluar.
Itulah alasannya Allah memerintahkan untuk para imam agar mengenakan celana lenan, agar ketika hal tersebut diatas terjadi, para imam yang ditarik keluar dari kemah suci tersebut tidak keluar dengan ketelanjangan, namum tetap dalam keadaan yang terhormat.
Ketika kita menari, terkadang kita tidak bisa selalu mengontrol kostum kita walaupun di awal sebelum pertunjukan kita sudah memeriksa kembali kostum yang akan kita pakai. Banyak sekali hal-hal yang kadang tidak bisa kita hindari. Seperti misalnya kostum kita robek, terlepas, atau tersibak ketika kita sedang bergerak. Maka dari itu, Rivera sangat menyarankan untuk para penari, khususnya yang bergerak dalam bidang pelayanan tari gereja untuk mengenakan pakaian "pengaman" untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Aplikasi dari pakaian "pengaman" salah satunya yaitu dengan:
- Mengenakan stoking balet
- Mengenakan celana kulot di dalam rok (untuk penari wanita)
Untuk jenis tarian lain selain balet, bisa juga mengenakan knee pants warna gelap atau setidaknya hot pants warna gelap.
Namun sangat disayangkan, banyak dari penari-penari gereja yang mengabaikan hal mengenai jubah imam ini. Memang dijaman yang penuh tuntutan trend dan mode seperti sekarang ini, banyak penari-penari yang di tuntut untuk ikut mengikuti trend dan mode yang sedang digandrungi, khususnya bagi penari-penari dari kalangan anak-anak muda.
Terkadang hal ini juga menjadi tuntutan juga di kalangan penari gereja, dengan landasan untuk menjangkau dunia khususnya anak-anak muda. Tidak ada salahnya dengan landasan atau motivasi seperti itu. Namun, hendaklah kita sebagai penari Kristen kembali lagi ke landasan awal kita yaitu Alkitab. Seperti yang telah di ulas diatas, bahwa pada dasarnya kita adalah imam-imam yang melayani di mezbah Allah dan sebagai imam, tuntutan kekudusan itu adalah sesuatu hal yang mutlak.
-Rivera Monarie-