Rabu, 31 Desember 2008

Happy New Year 2009!!!!!!!




SELAMAT TAHUN BARU 2009 SEMUA!!!!!!



Tak disangka waktu sudah berganti, dan kita sudah memasuki tahun 2009.


Kami dari pihak Rivera Monarie mendoakan agar dalah tahun ini akan menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.


Di awal tahun 2009 ini, Rivera Monarie ingin meng-'update' teman-teman semua tentang program-program Rivera untuk tahun ini.



Performance On-line


Seperti yang pernah kami beritakan, kami akan menyajikan pertunjukan tarian sebanyak 2 x dalam sebulan yang dapat teman-teman saksikan secara on-line di blog ini.



Rivera Monarie on Facebook!!


Buat teman-teman yang memiliki Facebook, segera add kami di alamat e-mail kami:




Disana teman-teman bisa bergabung di forum Rivera Monarie's group dimana disitu teman-teman bisa saling tukar pendapat dan mendapatkan informasi-informasi terbaru dari kami.



Rivera Monarie on Multiply!! (on progress)


Program ini masih on progress. Rivera Monarie's Multiply adalh website dimana nantinya pertunjukan-pertunjukan tari yang telah silam akan disimpan. Jadi untuk teman-teman yang belum sempat melihat di blog ini, teman-teman sekalian dapat melihatnya di Multiply.



Jadi, tetaplah setia berkunjung ke blog kami dan nantika update-update dari Rivera Monarie berikutnya!!!





-Rivera Monarie-

Selasa, 23 Desember 2008

Rivera Monarie present: "Performance On-line"



Kabar gembira!




Kabar gembira!!




Kabar gembira!!!










Pertama-tama, Rivera Monarie mengucapkan banyak terima kasih untuk semua e-mail yang masuk dan respon dari teman-teman mengenai pertunjukan kami di Mal Artha Gading kemarin. Terima kasih juga untuk teman-teman yang sudah mampir ke blog kami dan menyaksikan rekaman pertunjukan kami secara on-line. Kami sungguh senang kalau kami dapat menjadi berkat buat teman-teman sekalian.











Karena begitu banyaknya permintaan dari teman-teman semua, maka kami dari Rivera Monarie memutuskan untuk mengadakan program baru yang akan kami adakan di awal tahun 2009 yaitu "Performance On-line" dimana kami akan menyajikan pertunjukan tarian yang akan kami tampilkan di blog kami setial dua kali dalam sebulan.


Namun jangan khawatir, untuk artikel-artikel seputar tarian akan masih kalian dapatkan di blog kami.


Jadi, nantikan kami di awal tahun 2009 dalam program "Performance On-line".




Sekali lagi Rivera Monarie mengucapkan:




Merry Christmast and Happy New Year 2009

Have a wonderful holiday and we will see you all next year!!!!






-Rivera Monarie-

Senin, 15 Desember 2008

The Joy of Christmast, Mal Artha Gading 06 December 2008









Hi Rivera's readers!!


Seperti yang sudah pernah dijanjikan, diatas adalah rekaman dari hasil pertunjukan kami di Mal Artha Gading tanggal 06 December 2008 yang lalu. Selamat menyaksikan!



Christmast Dance Performance at Mal Artha Gading 06 December 2008 "The Joy of Christmast" (The Review)




Pada waktu kami diberitahukan bahwa kami harus tampil pada tanggal 06 December 2008, tim Rivera Monarie sempat agak sedikit ragu. Dikarenakan pemberitahuan tersebut hanya 1 minggu sebelum tanggal 06 December 2008!! Namun, terima kasih untuk dedikasi tinggi dari para penari dan komitment masing-masing, sehingga walaupun dengan waktu yang sangat terbatas dan latihan yang cukup menyita waktu, Rivera Monarie dapat mempersembahkan tarian untuk tanggal tersebut.

Sayang dua anggota kami, Jeremy dan Leonita tidak dapat ikut tampil bersama kami karena Jeremy sudah mempunyai acara yang tidak bisa dibatalkan sementara Leonita sedang menghadapi ujian di sekolanya sehingga dia harus konsentrasi penuh di pelajarannya. Namun mereka berdua tetap mendukung kami dalam support dan doa mereka. Thank's Jeremy and Leo!


Jam 09:00Lt pagi, adalah waktu yang sudah ditentukan untuk berkumpul di Mal Artha Gading. Rencananya, para penari akan mengadakan gladi resik di Mal Artha Gading sekaligus untuk tes panggung. Alex dan Rinda berangkat bersama-sama dengan satu mobil sementara Felicia bersama Marcel. Waktu menunjukan waktu 09:10Lt, Alex dan Rinda sampai di pelataran Mal Artha Gading dan hendak menuju ke tempat parkir. Tanpa diduga, mereka berdua cukup di kejutkan dengan berita bahwa Marcel masih dirumahnya, belum juga di jemput oleh Feli. Dan lebih mengejutkannya lagi...ternyata Feli baru bangun!! (Ha..ha..ha...)


Akhirnya Alex terpaksa memutar mobilnya untuk segera menjemput Marcel. Untunglah rumah Marcel tidak terlalu jauh dari Mal Artha Gading. Kami akhirnya tes panggung dan gladi resik jam 10:00Lt. Dan untung juga pada waktu itu, pengunjung masih blm ramai. Feli pun akhirnya menyusul dan sampai kira-kira jam 10:30Lt.


Setelah itu kami semua mengisi perut terlebih dahulu, mengingat jam pertunjukan kami adalah jam 13:00Lt. Kami semua menikmati "sarapan menjelang makan siang" kami yakni Bakmi Naga yang berada di foodcourt Mal Artha Gading sementara Rinda sibuk menghafalkan gerakan-gerakan yang akan di tampilan. Maklum, penari kita yang satu ini agak sedikit susah mengingat gerakan-gerakan tarian yang sudah di koreografikan oleh Alex. Padahal menurut Alex, koreografi yang telah dibuat sudah cukup mudah dan simple lho (note from Alex: Rinda, Marcel, Feli...jangan protes!! hahahah)


Pada akhirnya, Rivera Monarie sukses menampilkan tarian bernuansa Natal untuk menghibur para pengungjung Mal Artha Gading sekalian. Pertunjukan kami juga di meriahkan oleh tarian dari anak-anak sekolah minggu asuhan Felicia. Rivera Monarie sangat berterima kasih atas partisipasinya. Thanks ya adik-adik untuk pelayanannya!


Rivera Monarie juga berterima kasih untuk Marcel dan Rinda yang telah menyediakan tempat untuk berlatih.


Berikut adalah beberapa dokumentasi acara pertunjukan kami. Well, thank you guys for reading and stay tunned untuk artikel-artikel kami yang akan datang.





































MERRY CHRISTMAST EVERYBODY....AND HAVE A WONDERFULL COMMING NEW YEAR 2009!!!!!







-Rivera Monarie-



Selasa, 09 Desember 2008

Kostum Tamborine


Karena banyaknya permintaan dari beberapa surat yang masuk, maka Rivera kali ini akan membahas mengenai tips-tips untuk mendisain kostum tamborine.


Pada waktu ketika tarian tamborine di perkenalkan pertama kali, Magrate Yap menyarankan konsep kostum tamborine dasar yang berupa kemeja blouse tangan panjang satin putih, rok lingkar penuh satin putih dan kulot yang terbuat dari bahan yang sama. Tak lupa juga pakaian lapisan dalam berupa leotard dan stoking putih beserta sepatu ballet.



Dan untuk hiasanya, dapat menggunakan efod dengan bahan yang memiliki warna yang terang atau berkilau.


Nah, dari kostum dasar tersebut, masih banyak yang bisa kita kreasikan sesuai dengan keinginan kita masing-masing. Berikut Rivera akan membahas sedikit demi sedikit bagian-bagian dari kostum tamborine yang dapat di kembangkan lebih lanjut.



MODEL KERAH / BAGIAN LEHER



Ada beberapa bentuk kerah / bagian leher yang dapat kita pilih untuk kostum dasar tamborine kita. Berikut adalah beberapa pilihan sebagai berikut:


- Leher lingkar (plain round neck)


Pilihan untuk bagian leher ini cukup mudah dan tergolong membuat pembuatan kostum tamborine menjadi lebih cepat. Jenis model leher ini sangat cocok apabila kita mo memberi kesan seperti pakaian malaikat (Angelic look) dan sangat cocok di padu dengan lengan model lonceng ( akan kita bahas setelah ini )



- Leher kura-kura (turtle neck)

Pilihan model untuk leher ini membuat terkesan lebih rapih dan lebih anggun, sangat cocok untuk orang dengan leher yang jenjang.



- Leher shang-hai (Shang-hai neck)

Piilhan model ini sama seperti model leher kura-kura (turtle neck) membuat menjadi lebih anggun dan rapih.


MODEL TANGAN


- Tangan balon (kerut)

Ini adalah model yang mudah untuk tangan. Yaitu dengan mengerutkan di bagian pergelangan tangan dengan karet, sehingga memudahkan untuk melepaskan dan memakai dengan cepat.



- Tangan model baju bangsawan (princess)

Tangan model ini cukup cantik terlihatnya, apalagi bila di hiasi dengan sedikit renda-renda di unuknya. Tangan model princess ini contohnya seperti pada gambar disamping.



- Tangan Model Lonceng

Seperti yang sudah di bahas diatas, bentuk tangan seperti ini sangat bagus dipadukan dengan leher bentuk bulat (round neck) untuk kostum dengan kesan "Angelic look".



EFOD


Kita sudah membahas berbagai variasi yang bisa kita aplikasikan ke kostum dasar tamborine. Sekarang kita akan membahas mengenai model-model efod variasi yang bisa di gunakan teman-teman sekalian untuk hiasan kostum dasar tamborine.


Dibawah ini adalah beberapa contoh model variasi efod yang bisa Rivera sarankan:



Indian's look (model India)



Model efod ini seperti baju sari yang biasa dikenakan orang India. Yaitu kain yang diselempangkan di pundah melewati dada dan di tahan dengan sabuk. Bentuknya seperti yang dapat kita lihat di gambar di atas.



Greek's look (model Yunani)



Model efod ini seperti baju yunani kuno. Yaitu kain yang di kerutkan di kedua belah sisi pundak. Bentuknya seperti yang dapat kita lihat di gambar atas.



KOSTUM TAMBORINE MODERN



Kita sudah membahas beberapa contoh variasi untuk kostum tamborine dan efod-nya. Namun, seperti yang pernah Rivera bahas dalam artikel sebelumnya yakni mengenai memilih kostum tari sesuai dengan lagu yang akan dibawakan, hendaklah kita juga dalam mendisain kostum tamborine dengan menyesuaikan lagu yang akan dibawakan.


Tidak selamanya kostum tamborine harus dengan kain satin putih, rok lingkar penuh, dsb seperti kostum tamborine pada umumnya. Kita dapat menyesuaikan dengan tarian yang akan dibawakan. Misalkan, apabila lagu yang akan kita tarikan dengan tamborine bernuansa modern, maka kostum tersebut dapat kita sesuaikan dengan contoh gambar seperti dibawah ini.


Namun, sekali lagi Rivera sangat menyarankan agar hendaknya setiap kostum yang kita rancang, selalu mengacu kepada konsep jubah imam seperti yang pernah dibahas di artikel sebelumnya.

Belajarlah berkreatifitas dan janganlah takut untuk mencoba hal-hal baru. Tips dari Rivera yang mungkin bisa juga berguna buat teman-teman sekalian adalah, rajin-rajinlah membaca majalah-majalah yang berisikan fashion atau mode. Dari situ, kalian bisa mendapatkan ide-ide untuk merancang kostum kalian



-Rivera Monarie-

Christmast Dance Performance at Mal Artha Gading (Review)



Dear fellow dancers,



Pertama-tama kami dari Rivera Monarie mengucapkan terima kasih atas dukungannya dan doanya untuk pertunjukan kami pada hari Sabtu kemarin tanggal 06 December 2008 di Mal Artha Gading.


Kami juga berterima kasih untuk para teman-teman yang sudah sempat mampir untuk melihat pertunjukan kami.


Buat teman-teman yang belum sempat melihat, jangan khawatir. Pada artikel berikutnya, Rivera akan menyajikan beberapa dokumentasi, hasil rekaman tarian, dan beberapa laporan singkat tentang persiapan dan pelaksanan pertunjukan tersebut.


Rivera Monarie juga mengucapkan terima kasih untuk partisipasi dari anak-anak sekolah minggu di bawah asuhan Felicia.


Jadi...tetap nantikan kami di artikel berikutnya!!




-Rivera Monarie-

Minggu, 30 November 2008

Surat Pembaca

Shalom, met siang…..

Hai, perkenalkan sebelumnya, nama saya Yemey Susanti, biasa dipanggil Mey2.

Saya berjemaat d GPdI Beth Eden.

Tx loh buat blog-nya, memberkati kami semua sbg penari.

Mau tanya neh, klu mau cari model2 pakaian tamborin dmana yah? Aku sdh cari d google, tp gak ada.

Mungkin teman2 Rivera tahu??

Tx b4, GBU ALL…..

Best Regards,
Yemey Susanti



Dear Mey-Mey,

Hi Mey...sebelumnya thanks ya buat suratnya. Kita juga senang bisa menjadi berkat buat teman-teman sesama penari juga.


Kalo untuk situs baju tamborine, sebenernya ada beberapa sih yang kita pernah lihat...salah satunya bisa di lihat di www.shachah.org. Pernah juga tau situs yang lain, tapi lupa...hehhe...mohon dima'afkan....:)


Di salah satu foto Rivera Monarie juga ada beberapa contoh baju tamborine yang bisa dijadikan acuan. Pada dasarnya, untuk mendisain kostum tamborine, Rivera menyarankan untuk menyesuaikan dengan lagu dan tema yang hendak di sampaikan. Namun yang terlebih penting lagi adalah untuk berani mengalirkan kreatifitas dalam diri kita sendiri dan mengimplementasikannya ke dalam desain kita.


Sebenernya permintaan yang sama juga pernah ditanyakan ke Rivera melalui e-mail. Maka dari itu, Rivera setelah ini akan memuat bahasan mengenai tips-tips mendisain kostum baik kostum tamborine atau kostum tarian lainnya. Jadi, tetap setia menjadi pembaca blog kami ya...dan tunggu artikel-artikel menarik lainnya dari kami.




-Rivera Monarie-


Sabtu, 29 November 2008

Christmast Dance Performance at Mal Artha Gading 06 December 2008 13:00Lt & 16:00Lt



Rivera Monarie Present:



Christmast Dance Performance at Mal Artha Gading Atrium Hall






Date : 06 December 2008
1st performance : 13:00Lt
2nd performance : 16:00Lt
Location : Atrium Hall








Rivera Monarie is honoured to give performance at Mal Artha Gading on 06 December 2008. We will present a couple of choreograph dance performance with Christmast theme for Mal Artha Gading's visitors in order to celebrate holiday seasson.





Make sure you guys come and watch us performance.

See you at Mal Artha Gading!!




-Rivera Monarie-

Selasa, 04 November 2008

Surat Pembaca

saya lihat web anda di blog..saya henny tinggal di salatiga..mau tanya apakah anda jual perlengkapan tamborine? saya lagi cari sepatu balletbingung mau cari dimana di salatiga tidak ada yang jual di semarang juga tidak ada..tolong bantu saya kalau anda tidak menjual perlengkapan tamborine tolong kasi tau alamat no telp atau email yang jual perlengkapan tamborinetrimakasih..



gb..



Hi Henny,



Thanks ya atas e-mail nya dan thanks juga sudah mampir di blog/website kami. Untuk perlengkapan Tamborine dan sepatu ballet, mungkin kita bisa bantu.


Boleh mungkin di e-mail ke kami apa saja yang kamu butuhkan?


Kami tunggu ya?



GBU


-Rivera Monarie-



Jubah Imam




Pada bahasan sebelumnya, Rivera Monarie telah memberikan beberapa tips dan triks untuk membuat kostum tari. Namun khususnya untuk para penari yang bergerak dalam bidang pelayanan tarian di gereja seperti contohnya penari tamborine, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengenakan kostum ketika melaksanakan suatu pertunjukan tari.






Berikut Rivera Monarie akan memberikan sedikit panduan untuk membuat kostum tari yang sesuai dengan konsep kekristenan dan sesuai dengan konsep Alkitab.






KONSEP IMAM



Apakah sebenarnya Imam itu? di Alkitab di terangkan bahwa adalah jabatan dalam umat Israel yang penting peranannya. Tugas Imam tersebut meliputi sebagai berikut:



- Mempersembahkan korban (domba, kambing, burung dara, dsb)

- Perantara untuk menyampaikan pesan Tuhan

- Memberi berkat



Ketika pada jaman Musa, Allah memilih suku Lewi untuk menjadi suku pilihan yang dapat masuk dalam Kemah Allah. Dari suku Lewi, Allah memilih Harun dan keturunannya lah yang dapat masuk dalam Kemah Allah dan menjadi Imam atas bangsa Israel.



Untuk masuk kedalam Kemah Allah, Allah memberikan instruksi kepada Musa untuk membuatkan jubah untuk para Imam, yakni Harun dan anak-anaknya dimana jubah tersebut adalah jubah wajib/pakaian kudus untuk dipakai ketika memasuki kemah Allah dan berfungsi sebagai jubah kemuliaan (Keluaran 28).



Jubah Imam bersebut terdiri dari sebagai berikut:





- Tutup dada (berhiaskan batu-batu permata)

- Efod

- Jubah

- Kemeja bersulam

- Celana lenan

- Serban

- Ikat pinggang





Untuk aplikasi konsep tersebut diatas kedalam kostum tari yang akan kita buat, memang tidak harus semuanya diterapkan kedalam kostum kita. Namun beberapa hal yang harus diterapkan adalah sebagai berikut:




KEMEJA BERSULAM




Untuk aplikasinya, Rivera Monarie menyarankan teman-teman sekalian yang khususnya bergerak dalam bidang pelayanan tari di Gereja untuk memakai pakaian dasar sebelum memakai kostum. Seperti contohnya di Rivera Monarie, kita mewajibkan para penari kita untuk mengenakan leotard baik panjang maupun pendek (sesuai dengan kostum yang akan di pakai).



Terkadang memakai leotard untuk beberapa orang memang tidak nyaman karena kadang terkesan panas. Namun, hal ini untuk menghindari tembus pandangnya kostum yang kita kenakan, terutama apabila kita sedang menarikan tarian di panggung dengan lampu yang cukup terang, sehingga dapat mengganggu pemandangan. Dengan mengenakan leotard, setidaknya cahanya lampu yang terang akan mengurangi tembusnya cahaya langsung ke kulit.


Tips:
Leotard juga baik fungsinya, khususnya untuk penari wanita karena leotard yang sifatnya ketat sangat baik menahan anggota tubuh.



CELANA LENAN



Dahulu para Imam yang hendak melayani ke dalam kemah suci, mereka di lengkapi dengan semacam lonceng-lonceng kecil di ujung gamis mereka dan kaki mereka di ikat dengan tali. Ini disebabkan karena kesucian dan ke kudusan dari kemah suci tersebut, sehingga apabila ternyata Allah menemukan mereka dalam keadaan tidak kudus, maka mereka akan mati pada saat itu juga. Karena tidak ada orang lain yang dapat masuk kedalam kemah suci tersebut, maka orang lain akan mengetahui apakah imam itu masih hidup atau sudah mati, dengan mendengar apakah lonceng-lonceng kecil di ujung gamis mereka itu masih berbunyi apa tidak. Kalau bunyi lonceng-lonceng itu sudah tidak terdengar lagi, maka bangsa Israel akan menarik tali yang terhubungkan dengan kaki imam yang bersangkutan dan menarik jenazah imam tersebut keluar.



Itulah alasannya Allah memerintahkan untuk para imam agar mengenakan celana lenan, agar ketika hal tersebut diatas terjadi, para imam yang ditarik keluar dari kemah suci tersebut tidak keluar dengan ketelanjangan, namum tetap dalam keadaan yang terhormat.



Ketika kita menari, terkadang kita tidak bisa selalu mengontrol kostum kita walaupun di awal sebelum pertunjukan kita sudah memeriksa kembali kostum yang akan kita pakai. Banyak sekali hal-hal yang kadang tidak bisa kita hindari. Seperti misalnya kostum kita robek, terlepas, atau tersibak ketika kita sedang bergerak. Maka dari itu, Rivera sangat menyarankan untuk para penari, khususnya yang bergerak dalam bidang pelayanan tari gereja untuk mengenakan pakaian "pengaman" untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.



Aplikasi dari pakaian "pengaman" salah satunya yaitu dengan:


- Mengenakan stoking balet
- Mengenakan celana kulot di dalam rok (untuk penari wanita)



Untuk jenis tarian lain selain balet, bisa juga mengenakan knee pants warna gelap atau setidaknya hot pants warna gelap.



Namun sangat disayangkan, banyak dari penari-penari gereja yang mengabaikan hal mengenai jubah imam ini. Memang dijaman yang penuh tuntutan trend dan mode seperti sekarang ini, banyak penari-penari yang di tuntut untuk ikut mengikuti trend dan mode yang sedang digandrungi, khususnya bagi penari-penari dari kalangan anak-anak muda.



Terkadang hal ini juga menjadi tuntutan juga di kalangan penari gereja, dengan landasan untuk menjangkau dunia khususnya anak-anak muda. Tidak ada salahnya dengan landasan atau motivasi seperti itu. Namun, hendaklah kita sebagai penari Kristen kembali lagi ke landasan awal kita yaitu Alkitab. Seperti yang telah di ulas diatas, bahwa pada dasarnya kita adalah imam-imam yang melayani di mezbah Allah dan sebagai imam, tuntutan kekudusan itu adalah sesuatu hal yang mutlak.
-Rivera Monarie-

Selasa, 21 Oktober 2008

Surat Pembaca

hi....



namaku vhera n sy salah satu pemain tambourine di gereja lokal di makassar..sy pengen banget dapatin dvd tari untuk menambah pengetahuan dan kl boleh malah bisa improve team tambourineku lbh baik dari saat ini....kl dari rivera monarie ada gak ya...trus kami juga mo nambah pengetahuan soal kostum...yg kayak gmn yg lagi trend saat ini dikalangan penari2 gereja...saya sangat berharap teman2 dari team rivera monarie dapat membantu...



THX

GBU



Dear Vhera,



Hi Vhera...pertama-tama kami dari Rivera Monarie mau berterima kasih buat Vhera sudah mampir ke blog kita dan terima kasih juga untuk e-mail nya. Tapi sayang sekali, Rivera Monarie belum memproduksi VCD/DVD tarian tamborine. Namun kamu bisa mendapatkannya di sekolah tari dimana sebagian besar penari Rivera Monarie mendapatkan pelatihan yaitu di Mainstream School of Arts. Yang kami tau, mereka memproduksi VCD/DVD yang berisikan tehnik-tehnik bagaimana menari dengan tamborine yang baik dan benar.



Kalau untuk kostum, untuk di Jakarta sendiri memang tidak ada trend yang spesifik. Sebagian besar gereja di Jakarta masih menggunakan kostum dasar tamborine berupa blouse dan rok satin putih dengan celana kulot di dalamnya, dan di beri hiasan-hiasan seperti jubah efod, dan sebagainya. Namun, ada beberapa gereja yang sudah berani mendisain kreasi kostum sendiri dengan pola-pola yang berbeda dari biasanya dan dengan warna-warna yang berani. Ada juga yang menggabungkannya dengan design modern seperti dengan kaos dan celana kulot, dengan diberi assesoris yang menarik seperti payet, kain-kain yang bermotif gemerlap, dll.



Namun dikarenakan konteks yang kita bicarakan adalah tarian yang di tarikan di Gereja, Rivera Monarie menyarankan untuk Vhera agar tetap memperhatikan nilai-nilai yang diajarkan dalam Alkitab mengenai "Jubah Imam".



Kalau Vhera dan kawan-kawan belum pernah mendapatkan pelajaran mengenai jubah imam, jangan khawatir! Tetap rajin baca blog Rivera Monarie karena nanti akan kita kupas tuntas disini.



Love in Christ,

-Rivera Monarie-

Kamis, 02 Oktober 2008

KOSTUM....(part 2)


Pada bahasan sebelumnya, kita sudah membahas mengenai beberapa panduan dalam memilih warna untuk mengkomposisikan sebuah kostum. Berikut kita akan membahas tentang panduan dalam memilih bahan yang tepat dan sesuai dengan tema yang hendak disampaikan, dan juga apa-apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih bahan.


COMFORTNESS


Hal yang pertama ketika kita perhatikan dalam memilih bahan yang akan kita gunakan untuk kostum kita adalah segi kenyamanan bahan tersebut ketika kita pakai. Karena ketidaknyamanan kita dengan kostum kita ketika kita menari, dapat menjadi hal yang sangat mengganggu. Saran dari Rivera, hendaknya kita memilih jenis bahan pakaian untuk kostum kita yang nyaman, tidak terlalu tebal, tidak kasar sehingga tidak menimbulkan iritasi kulit dan kalau bisa menyerap keringat.


Berikut contoh-contoh bahan yang cukup nyaman untuk dipakai adalah sebagai berikut:


Linen
Cotton
Cotton scrap
Satin
Silk (sutra)
Dll


Namun, memang untuk pilihan warna jenis bahan-bahan seperti ini tidak terlalu banyak. Bahkan kebanyakan produk-produk dari bahan-bahan ini memiliki warna yang tidak mencolok dan tidak menarik.


Tips yang bisa kita akali agar bahan ini menjadi menarik adalah, dengan melapisinya dengan bahan yang lebih menarik dan lebih menyala.


SIFAT BAHAN


Setiap bahan memiliki sifat yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan tema yang pas, kita harus hati-hati dalam memilih bahan untuk kostum kita berdasarkan sifat dari bahan tersebut. Namun pada dasarnya, sifat bahan hanya terbagi menjadi dua yaitu kaku dan lentur.


Untuk tari-tarian yang banyak menggunakan tehnik tari tinggi seperti contohnya ballet, kontenporer, disarankan untuk memilih kostum dengan bahan-bahan yang lentur dan lebih condong halus seperti beberapa contoh sebagai berikut:


Satin
Chiffon (lokal,Jepang, two tones)
Lenan
Sutra
dsb


Bahan-bahan diatas dapat akan sangat indah untuk suatu pertunjukan tari dengan musik-musik melankolis yang mendayu-dayu. Karena jenis bahan-bahan diatas tersebut lembut dan lentur, maka efek yang di hasilkan dapat membuat seolah-olah bahan-bahan tersebut mengikuti gerak-gerik kita diatas panggung dan membuat efet kas tersendiri pada setiap gerakan-gerakan tertentu seperti misalnya berputar, menggerakan tangan atau kaki, dsb.


Namun, tidak dipungkiri bahwa dalam ballet klasik, banyak sekali penggunaan bahan-bahan yang kaku seperti kain tile. Namun sekali lagi, semua tergantung pada efek yang ingin dihasilkan mengacu pada jenis musik yang kita tarikan.


Untuk tari-tarian yang banyak menggunakan gerakan-gerakan cepat atau gerakan-gerakan dengan tempo sedang, pilihan bahan yang sedikit kaku dapat dijadikan pilihan. Terlebih lagi banyak bahan-bahan bersifat kaku yang memiliki banyak pilihan warna-warna dan corak yang menarik.


Tips:


Perlu diketahui kalian semua bahwa bahan-bahan tersebut diatas memang lembut dan memberikan efek indah. Namun, semakin lembut dan semakin lenturnya sebuah bahan, maka harganya pun semakin mahal. Saran dari Rivera, untuk pertunjukan yang dilakukan diatas panggung, tidak perlu menggunakan bahan-bahan yang mahal karena selain menghabiskan dana, kita dapat menggantinya dengan bahan yang lain yang serupa namun biayanya lebih murah. Seperti contohnya untuk bahan lenan atau satin sutra, kita bisa hanya menggunakan satin lokal yang harganya tidak lebih dari Rp. 15.000 per meter.


Efek dari satin lokal dibanding dengan satin sutra terlihat tidak terlalu beda diatas panggung dan penonton pun tidak terlalu begitu memperhatikan dan bisa membedakan secara tepat. Begitu juga dengan chiffon. Ada jenis-jenis chiffon yang cukup mahal dikarenakan memiliki tekstur yang unik dan sifat bahan yang lembut dan nyaman di pakai seperti chiffon two tones (chiffon yang memiliki 2 nuansa warna /tones di satu bahan) chiffon gradasi (chiffon dengan 2 warna atau tiga warna atau lebih dengan warna berpadu secara lembut) chiffon glitter (chiffon dengan sedikit kerlap-kerlip diantara tekstur benangnya).


Kita bisa menggunakan chiffon alternatif seperti chiffon jepang atau chiffon lokal. Chiffon lokal memang bisa menjadi pilihan yang sangat ekonomis, karena harganya tergolong murah. Namun, terkadang tektur rajutan benang chiffon lokal tidak terlalu rapih dan kelenturannya kurang. Jadi, sangat disarankan untuk memilih chiffon Jepang sebagai alternatif. Harganya tidak terlalu murah, namun juga tidak terlalu mahal.


Contoh-contoh bahan yang bisa dijadikan pilihan untuk tarian-tarian gerakan cepat atau gerakan sedang sebagai berikut:


Bludru
Kain lame
Organdi
Kain payet
Tafeta
Brukat
Tile (tile polos & tile glitter)
Furing
Dll


Bahan-bahan tersebut diatas juga bisa dijadikan alternatif untuk membuat kostum karakter binatang-bintang, tumbuh-tumbuhan, dsb.


ACCESSORIES


Untuk mempermanis kostum yang kita kenakan, kita dapat menambah sedikit hiasan pada kostum. Hiasan tersebut dapat berupa bordiran atau sedikit payet(sequins) di bagian-bagian tertentu pada kostum kita, sesuai dengan selera.



Atau dapat juga kita gabungkan keduanya yaitu bordiran yang di hiasi sedikit payet. Namun perlu di ketahui, selain ini memakan biaya extra, pembuatan kostum seperti ini memakan waktu yang agak cukup lama mengingat memasang payet tidaklah mudah dan lama pemasangannya tergantung dari tingkat kerumitan pola yang akan di pasangkan payet tersebut.



Atau untuk lebih cepat, tersedia juga di toko-toko jalinan payet-payet yang sudah jadi dalam aneka ragam pola, yang dapat langsung digunakan dengan cara di pasangkan ke kostum menggunakan peniti. Tehnik ini lebih mudah dan ringkas dan apabila selesai pementasan, payet tersebut dapat dilepas dan di simpan, sementara bajunya dapat di cuci.


Tips:

Berhati-hatilah dalam memilih payet, terutama untuk yang akan dipasangkan ke kostum. Ada beberapa jenis payet yang luntur ketika dicuci, dan ada juga yang kuat. Memang, untuk payet yang mudah luntur warnanya, harganya tidak terlalu mahal dan untuk payet yang kuat, tidak luntur apabila di cuci, harganya lebih mahal.


Apabila hendak membuat kostum dengan menjahit payet langsung ke kostum tersebut, sangat di sarankan menggunakan payet yang kuat. Biasanya, payet jenis ini adalah payet buatan Jepang atau sering sekali di sebut payet "Jepang".


Untuk payet yang mudah luntur warnanya, disarankan untuk dijadikan hiasan kostum terpisah. Sehingga dapat dipasang ke kostum apabila kostum hendak di pakai, dan dapat di lepaskan apabila kostum hendak di cuci.


Apabila ingin menambah indah kostum dengan membubuhkan bordiran, pastikan betul yang akan mengerjakan bordiran tersebut tau benar benang warna apa yang hendak kita kehendaki. Maka dari itu, ada baiknya jika kita menunjukan langsung warna benang yang kita kehendaki, atau kita memilih langsung dari koleksi benang yang dipunyai oleh orang yang mengerjakan bordiran tersebut


...to be continue


PS:


Mohon ma'af yang sebesar-besarnya kepada para pembaca blog Rivera Monarie sekalian atas keterlambatannya posting kedua dari tema "Kostum" dikarenakan satu dan lain hal.


Rivera Monarie berharap para pembaca sekalian masih tetap setia membaca postingan Rivera Monarie yang akan datang.


-Rivera Monarie-

Senin, 29 September 2008

KOSTUM


Dalam sebuah pertunjukan tari, kostum memegang peranan yang cukup penting untuk mempertegas efek tarian. Sebuah komposisi tarian dapat diperindah dengan rancangan kostum yang tepat dan sesuai. Namun, sebuah komposisi tarian dapat juga menjadi berantakan hanya karena kesalahan pada rancangan kostum.

Pada dasarnya, mengkomposisikan sebuah kostum mulai dari desain, pemilihan fabrik, penentuan warna dan motif tidaklah terlalu sulit. Prinsipnya, yang harus kita tanamkan dalam benak kita terlebih dahulu adalah:


Tarian adalah bentuk hidup dari sebuah musik. Kostum yang kita kenakan mewakili konsep yang hendak kita tampilkan kepada penonton. Kostum mempertegas tarian yang kita bawakan. Jadi, kostum yang di kenakan haruslah sesuai dengan lagu atau musik yang mendasari dari tarian yang dibawakan.


Berikut Rivera ingin membagikan kepada teman-teman sesama penari semua beberapa tips-tips untuk mengkomposisikan kostum untuk dipentaskan dalam sebuah pertunjukan tarian:


WARNA

Let’s experiment!



Satu hal yang amat menyenangkan di dalam etika warna kostum di panggung adalah: Semua tabrakan warna baik yang disengaja maupun tidak disengaja dapat di ma’afkan!



Jadi, jangan takut untuk mencoba warna-warna baru atau mix and match satu warna ke warna lain untuk sebuah pertunjukan tarian di atas panggung yang penuh dengan lampu sorot dengan suasana riang dan gembira, walaupun warna tersebut tidak senada.


Warna-warna berani dan ‘eye catching’ ini sangat cocok untuk sebuah pertunjukan tari dalam suasana pesta, mengiringi lagu-lagu riang dan bertempo cepat.


Graceful and Majesty


Untuk dibeberapa pertunjukan tarian tertentu, pemilihan warna-warna yang tenang dan yang ‘meredam emosi’ disamping warna-warna dominan sangat di anjurkan. Kita dapat memadukan dua warna dalam satu baju, ataupun bahkan tiga. Lebih dari tiga tidak dianjurkan karena akan memusingkan pandangan. Namun dalam kondisi tertentu, memadukan warna lebih dari tiga di satu kostum dapat menjadi pilihan untuk membuat kostum. Contohnya apabila kita menarikan karakter bunga-bunga, kupu-kupu, kembang-kembang gula, dsb.


Berikut ada beberapa saran-saran pemaduan warna dari Rivera Monarie:


Ungu tua, lavender, putih dan gold




Maroon, dusty pink, light pink






Pink cerah,
biru langit cerah, ungu cerah






Hijau,
orange , gold






Maroon, coklat mud a cerah (café latte) putih krem





Warna-warna ini dapat digunakan untuk pertunjukan tarian yang bernuasa sedikit melankolis, dengan irama beat yang sedang dan musik yang tenang.


Softly windblows


Untuk acara-acara dimana pertunjukan tarian disaksikan dalam radius yang cukup dekat seperti perjunjukan tari di pernikahan, ataupun tema tarian yang lebih halus dan syahdu, disarankan untuk mengkomposisikan dua warna saja dalam satu kostum. Karena perpadua lebih dari itu, agak sedikit mengganggu apabila dilihat dari dekat.


Terlebih baik lagi apabila dua warna tersebut adalah bentuk gradasi dari satu warna terang ke warna gelap. Warna ketiga bisa dijadikan tambahan, namun di sarankan untuk tidak mendominasi perpaduan warna yang sudah ada. Dalam perbandingannya sebagai berikut: 4:4:2. Warna ketiga tersebut bisa juga menggunakan warna yang agak mencolok atau lebih dominan seperti gold atau silver.


Berikutbeberapa saran perpaduan dua atau tiga warna dari Rivera Monarie:


Pink gelap dan pink muda (dapat di hiasi sedikit warna gold di beberapa tempat)

(4 pink gelap: 4pink muda: 2warna gold)



Ungu gelap dan ungu tua (dapat juga dihiasi warna gold di beberapa tempat)



Biru muda dan orange (dapat dihiasi dengan warna kuning lembut atau hijau tosca).



Merah maroon dan dusty pink



dsb.


Warna seperti ini dapat digunakan untuk pertunjukan tarian dengan latar belakang musik yang sedikit mendayu-dayu dan sangat melankolis.


Hard Contrast


Warna-warna dominan juga dapat di padukan dengan warna-warna yang sama dominannya, hingga menghasilkan suatu nuansa yang keras. Tidak ada suatu petunjuk khusus untuk memadukan dua warna contrast menjadi satu warna karena pada dasarnya perpaduan dua warna contrast memiliki keseimbangankekuatan yang sama. Namun kita dapat mengontrol dua warna tersebut dengan menggunakan perbandingan seperti: 7:3 atau 6:4 atau bahkan 8:2.


Berikut beberapa contohperpadua dua warna kontras dari Rivera Monarie:


Merah dan hitam




Merah dan kuning




Biru dan hitam




Orange terang dan hitam




Gold dan hitam












dsb


Warna-warna seperti ini dapat digunakan untuk pertunjukan tari seperti tarian kontenporer, tarian modern, idealis art performance, dsb.



...(to be continued)