Senin, 20 Juli 2009

PERFORMANCE ON-LINE....(A Blast From the Past part.1)







...A restless child, a wayward father...


a lonely traveler in the rain...

When life goes on and no one bothers. heaven feels the pain...



Looking down, He sees each heart ache...

Knows each sorrow, hears each cry...

And looking up, we see compassion`s fire ablaze in heaven`s eyes

In heaven`s eyes, there are no losers, in heaven`s eyes there is no hopeless cause...

Only people like you with feelings like me amazed by the grace we can find

In heaven`s eyes...



("In Heaven's Eye" by: Sandi Patti)


Ketika dunia makin maju dan segala sesuatunya menjadi serba canggih dan instant, membuat manusia lupa akan penciptanya. Dengan segala kepintaran dan kecerdasan manusia yang semakin maju, kita bahkan tidak lagi menomor satukan Dia dalam segala perkara kita.


Sedikit mulai sedikit kasih itu hilang ditelan majunya pergerakan dunia. Orang sudah tidak terlalu perduli lagi akan pentingnya kasih sayang dalam mendidik anak-anak mereka. Orang tidak lagi perduli dengan saudara-saudaranya, atau satu dengan yang lainnya dikarenakan kesibukan masing-masing, anak-anak muda sudah tidak memperdulikan lagi tentang pentingnya menhormati orang tua mereka.


Mereka hilang dalam logika-logika mereka. Mereka tenggelam dalam permasalahan kehidupan mereka, dan mereka kehilangan arah untuk kemana mereka dapat mengambil pegangan untuk bertahan.


Hal-hal ini dan yang masih banyak lagi, yang membuat hati Allah menjadi sedih. Tak tahukan teman-teman sekalian, bahwa Yesus memandang kita semua dari Surga dengan belas kasihan? Tak tahukan teman-teman sekalian, bahwa Dia sebenarnya mendengar setiap tangis kita, setiap keluh kesah kita, dan memahami setiap permasalahan kita? Tak tahukan teman-teman, bahwa Ia rindu agar kita datang kepadanya?


Mata-Nya dari Surga menatap kesetiap kita dengan kasih dan penuh pengampunan...menunggu dengan sabar untuk kita semua kembali berbalik kepada-Nya...





-Rivera Monarie-




Story Behind the Sceene....(Performance On-Line, "Blast From the Past part.1)



Shalom teman-teman semua...!!!

Untuk performance on-line kali ini, Rivera menghadirkan kepada teman-teman semua pertunjukan tari yang pernah ditarikan pada tahun 2002.


Pada waktu tahun itu, Alex and Felicia bersama beberapa penari lainnya masih tergabung dalam grup tari bernama "Bunga dan Kaisar". Tarian yang kalian saksikan barusan diatas adalah bagian dari sebuah ajang lomba tari yang diadakan oleh Mainstream School of Arts yang bernama "Lomba Cipta Koreografi 2002" dengan kategori "Tarian Penyembahan".


Puji Tuhan, grup kami meraih juara 1 dalam kategori terserbut, sehingga kami dapat menarik nafas lega karena perjuangan kami akhirnya tidak sia-sia. Dari latihan hingga larut malam, perdebatan koreografi, desain kostum, dan sebagainya. Waaakkss....pussiiinngg.....hehehe.


Trivia:


Pada waktu itu, untuk perancangan kostum diserahkan kepada salah satu penari bernama Alex. Kostum yang dikenakan oleh penari wanita pada tarian diatas pada dasarnya bukan konsep awal yang direncanakan oleh Alex. Pasalnya, kostum tersebut merupakan sponsor dari salah satu penjahit ternama yang merupakan teman dekat dari ibu salah satu penari kami, Frelly dan karena sedikit "miscommunication", maka bentuk kostum, bahan dasar dan warnanya agak sedikit berbeda dari konsep awal.


Konsep awal dari warna kostum untuk kategori tarian ini adalah warna warni, setiap penari memakai 1 warna yang berbeda dengan penari lainnya. Kami cukup terkejut ketika pertama kali kami melihat kostum ini dikarenakan warnanya yang cukup menyolok. Namun, puji Tuhan saat itu kami mendapat suatu 'confidence' dari salah seorang teman kami yang cukup berpengalaman dalam bidang dunia panggung dengan inisal "MM" bahwa warna kostum tersebut justru akan terlihat menarik diatas panggung.


Baju yang dipakai oleh Alex sendiri sebenarnya pasangan dari kostum lainnya yang kebetulan bisa dipadukan warnanya dengan kostum penari wanita.



PS: Untuk penayangan tarian ini, salah satu penari kita Alex cukup was-was. Pasalnya, menurut pengakuan komentar pribadinya, "It was the time when i made the biggest mistake by choosing that hair style just because it was the style of hair that everybody do in that time.....now when i look this performance again and i said to my self.....my goodness....i look so weirdd!!!...what was i thinking?!?!."


Hehehe...ngak apa-apa ya Lex, namanya juga ngikutin trend...ya ngak?




-Rivera Monarie-

Tidak ada komentar: