Ketika kita menari, kita pasti mengharapkan agar kita menanpilkan tarian yang terbaik. Begitu juga ketika kita sedang melayani di Gereja dengan persembahan tari-tarian kita.
Tentunya, di dalam tubuh kita akan terjadi pembakaran kalori ketika kita beraktifitas melakukan gerakan-gerakan tarian yang pada akhirnya tubuh kita akan menghasilkan keringat yang lebih banyak dari biasanya. Tetapi terkadang kita tidak menyadari akan kondisi tubuh kita sendiri, sehingga dalam kondisi kita yang sedang berkeringat tersebut menyebabkan bau yang tidak sedap.
Bau badan...?! wah....topik ini memang agak 'sensitif' terutama untuk kaum hawa, karena hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dalam diri kita dan membuat kita jadi agak sedikit 'takut' dalam bergaul. Tapi...walaupun topik ini sensitif, topik ini tergolong penting. Karena disamping ini bisa menyebabkan turunnya rasa percaya diri seseorang, hal ini juga bisa menjadi gangguan buat orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai niat hati untuk mempersembahkan korban bakaran ke hadapan-Nya sebagai korban yang harum baunya, tetapi kita sendiri tidak harum baunya untuk orang-orang di sekeliling kita.
Untuk itu, Rivera mau mengajak teman-teman sekalian untuk membahas sedikit tentang bau badan atau istilahnya 'BB' (bukan blackberry lho!) dan kita belajar sama-sama tentang seluk beluk 'BB', bagaimana bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya.
Sebenarnya, cairan yang dihasilkan oleh kelenjar apocrine hanya berbau lemak. Namun, karena di setiap helai rambut terdapat satu apocrine dan mengandung bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, maka timbullah bau badan yang tak sedap. Terkadang ada orang yang mempunyai kelenjar apocrine lebih besar, sehingga produksi keringatnya lebih besar dan pembusukan bakterinya juga lebih banyak.
Bau badan tak sedap juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun, hal itu tidak menjamin 100%. Yang terpenting adalah bagaimana caranya selalu menjaga kebersihan badan. Kebersihan badan berawal dari pakaian ayng kita kenakan, secara teratur membersihkan badan atau mandi 2 kali sehari, serta menjaga makanan yang kita konsumsi.
Rambut ketiak juga berperan memunculkan bau badan. Secara medis, rambut ketiak berfungsi memperluas permukaan untuk mengatur penguapan keringat. Di pangkal rambut terdapat pori-pori yang menjai muara kelenjar keringan untuk mengalirkan keringat ke ketiak. Selama kita selalu menjaga kebersihan tubuh, maka bau badan tidak akan muncul. Pasalnya, jika keringat yang di hasilkan kelenjar apocrine dihilangkan, bakteri pun tidak akan melakukan proses pembusukan.
Kondisi jiwa seseorang, seperti stress atau emosi, sebenarnya juga mempengaruhi kelenjar apocrine bekerja lebih efektif dan produktif, sehingga memperparah bau badan. Faktor lain pemicu bau badan adalah kegemukan. Pada orang gemuk, keringat cenderung terperangkap di antara lipatan-lipatan kulit.
Jika kelenjar apocrine mengeluarkan keringat sedikit tapi kita tidak membersihkannya dan kemudian tercampur bakteri, bau badan pun akan muncul di tubuh kita. Apalagi jika kita sering menyantap makanan protein tinggi, seperti daging kambing (karena dapat melebarkan pembuluh darah), durian, bawang goreng, merokok, minuman keras, dan obat antibiotika.
Banyak cara dilakukan untuk menyingkirkan atau menyamarkan bau badan tak sedap. Saat ini, cukup banyak produk penghilang bau badan yang dijual di pasaran, mulai dari deodoran, obat minum, dan bedak. Cara yang paling aman dan hemat untuk menghilangkan bau badan? sebenarnya mudah dan murah. Selalu membersihkan ketiak dengan sabun antiseptik setiap kali mandi. Setelah mandi, keringkan dengan handuk, tisu atau lap kering dan bubuhkan bedak antiseptik. Selain itu, konsumsi buah, sayur, serta minum air putih dapat menyebabkan keringat menjadi lebih encer sehingga bu badan menjadi berkurang.
...dan untuk sedikit tips lagi dari Rivera, ada baiknya juga apabila sebelum kita menari, kita memakai parfum ta mbahan atau cologne agar memastika tidak ada bau yang tak sedap yang bisa menimbulkan masalah buat teman-teman disekitar kita. Atau, kalau kebetulan kita mempunyai rekan yang sesam a penari yang kebetulan dekat dengan kita, kita bisa meminta bantuannya dengan bertanya kepada dia dengan pertanyaan misalkan, "Eh...kira-kira kalau kamu lagi nari sama saya, kamu mencium sesuatu yang tidak enak ngak?". Tentunya kita harus siap dengan jawaban dari teman kita baik positif atau negatif setelah kita melontarkan pertanyaan ini dan siap menerima jawaban apapun dengan lapang dada dan tidak ada rasa tersinggung.
Lalu, bagaimana kalo ternyata salah satu dari teman kita sesama penari ada yang mempunyai masalah ini? apakah yang seharusnya kita lakukan? apakah kita harus menegurnya?
Saran dari Rivera, karena ini menyangkut kepentingan bersama maka, ada baiknya kalau kita menegur teman kita sesama penari yang memiliki masalah tersebut. Namun, teguran yang kita lakukan tentunya harus dengan etiket yang benar dan juga tidak terkesan menjatuhkan atau membuat orang lain menjadi sakit hati atau terluka.
Berikut ada beberapa tips-tips dari Rivera untuk cara-cara untuk menghimbau teman yang bermasalah tersebut:
- Kita bisa mendiskusikan masalah ini ke ketua atau ke pemimpin tari kita, atau apabila kitalah ketua atau pemimpin tari di grup tari tersebut, kita bisa mengumpulkan seluruh anggota tim tari dan memberikan penyuluhan mengenai masalah kesehatan dan kebersihan tubuh. Lalu secara halus kita bisa menghimbau agar para anggota tim tari lebih memperhatikan lagi kebersihan pribadi masing-masing dan juga secara halus menyarankan untuk memakai wangi-wangian tambahan seperti parfum atau cologne, atau menggunakan deodorant.
- Kita bisa mendekati teman terdekat dari teman kita yang memiliki masalah tersebut, lalu kita ajak berbicara dan mendiskusikan masalah tersebut, sambil mencari jalan terbaik bagaimana untuk menegurnya tanpa menyakiti perasaan teman kita itu. Atau, kita bisa meminta teman dekatnya itu untuk membicarakan masalah ini ke dia.
- Untuk yang terakhir, ini mungkin jalan yang paling sulit dan paling dihindari oleh kita semua. Yaitu dengan cara menghampiri orang tersebut secara personal dan berbicara baik-baik mengenai masalahnya. Tentunya, ini akan benar-benar mengundang rasa tidak enak dari kedua belah pihak. Namun, disinilah kita bisa menilai pribadi dari si penari tersebut. Sebagai seorang penari yang profesional, seharusnya masukan seperti ini harus bisa diterima oleh seorang penari secara positif dan lapang dada.
Tetapi, seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, masalah seperti ini lumrah dah biasa terjadi di kalangan orang-orang yang beraktifitas extra seperti penari, olahragawan/wati, dan sebagainya. Jadi, kalau ternyata masalah ini terjadi pada diri kita, hendaklah kita jangan menjadi rendah diri dan menjadi minder yang mengakibatkan turunnya minat kita dalam tarian.
-Rivera Monarie-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar