Rabu, 31 Desember 2008
Happy New Year 2009!!!!!!!
Selasa, 23 Desember 2008
Rivera Monarie present: "Performance On-line"
Kabar gembira!
Kabar gembira!!
Kabar gembira!!!
Karena begitu banyaknya permintaan dari teman-teman semua, maka kami dari Rivera Monarie memutuskan untuk mengadakan program baru yang akan kami adakan di awal tahun 2009 yaitu "Performance On-line" dimana kami akan menyajikan pertunjukan tarian yang akan kami tampilkan di blog kami setial dua kali dalam sebulan.
Namun jangan khawatir, untuk artikel-artikel seputar tarian akan masih kalian dapatkan di blog kami.
Jadi, nantikan kami di awal tahun 2009 dalam program "Performance On-line".
Sekali lagi Rivera Monarie mengucapkan:
Senin, 15 Desember 2008
The Joy of Christmast, Mal Artha Gading 06 December 2008
Hi Rivera's readers!!
Seperti yang sudah pernah dijanjikan, diatas adalah rekaman dari hasil pertunjukan kami di Mal Artha Gading tanggal 06 December 2008 yang lalu. Selamat menyaksikan!
Sayang dua anggota kami, Jeremy dan Leonita tidak dapat ikut tampil bersama kami karena Jeremy sudah mempunyai acara yang tidak bisa dibatalkan sementara Leonita sedang menghadapi ujian di sekolanya sehingga dia harus konsentrasi penuh di pelajarannya. Namun mereka berdua tetap mendukung kami dalam support dan doa mereka. Thank's Jeremy and Leo!
Jam 09:00Lt pagi, adalah waktu yang sudah ditentukan untuk berkumpul di Mal Artha Gading. Rencananya, para penari akan mengadakan gladi resik di Mal Artha Gading sekaligus untuk tes panggung. Alex dan Rinda berangkat bersama-sama dengan satu mobil sementara Felicia bersama Marcel. Waktu menunjukan waktu 09:10Lt, Alex dan Rinda sampai di pelataran Mal Artha Gading dan hendak menuju ke tempat parkir. Tanpa diduga, mereka berdua cukup di kejutkan dengan berita bahwa Marcel masih dirumahnya, belum juga di jemput oleh Feli. Dan lebih mengejutkannya lagi...ternyata Feli baru bangun!! (Ha..ha..ha...)
Akhirnya Alex terpaksa memutar mobilnya untuk segera menjemput Marcel. Untunglah rumah Marcel tidak terlalu jauh dari Mal Artha Gading. Kami akhirnya tes panggung dan gladi resik jam 10:00Lt. Dan untung juga pada waktu itu, pengunjung masih blm ramai. Feli pun akhirnya menyusul dan sampai kira-kira jam 10:30Lt.
Setelah itu kami semua mengisi perut terlebih dahulu, mengingat jam pertunjukan kami adalah jam 13:00Lt. Kami semua menikmati "sarapan menjelang makan siang" kami yakni Bakmi Naga yang berada di foodcourt Mal Artha Gading sementara Rinda sibuk menghafalkan gerakan-gerakan yang akan di tampilan. Maklum, penari kita yang satu ini agak sedikit susah mengingat gerakan-gerakan tarian yang sudah di koreografikan oleh Alex. Padahal menurut Alex, koreografi yang telah dibuat sudah cukup mudah dan simple lho (note from Alex: Rinda, Marcel, Feli...jangan protes!! hahahah)
Pada akhirnya, Rivera Monarie sukses menampilkan tarian bernuansa Natal untuk menghibur para pengungjung Mal Artha Gading sekalian. Pertunjukan kami juga di meriahkan oleh tarian dari anak-anak sekolah minggu asuhan Felicia. Rivera Monarie sangat berterima kasih atas partisipasinya. Thanks ya adik-adik untuk pelayanannya!
Rivera Monarie juga berterima kasih untuk Marcel dan Rinda yang telah menyediakan tempat untuk berlatih.
Berikut adalah beberapa dokumentasi acara pertunjukan kami. Well, thank you guys for reading and stay tunned untuk artikel-artikel kami yang akan datang.
Selasa, 09 Desember 2008
Kostum Tamborine
Karena banyaknya permintaan dari beberapa surat yang masuk, maka Rivera kali ini akan membahas mengenai tips-tips untuk mendisain kostum tamborine.
Pada waktu ketika tarian tamborine di perkenalkan pertama kali, Magrate Yap menyarankan konsep kostum tamborine dasar yang berupa kemeja blouse tangan panjang satin putih, rok lingkar penuh satin putih dan kulot yang terbuat dari bahan yang sama. Tak lupa juga pakaian lapisan dalam berupa leotard dan stoking putih beserta sepatu ballet.
Dan untuk hiasanya, dapat menggunakan efod dengan bahan yang memiliki warna yang terang atau berkilau.
Nah, dari kostum dasar tersebut, masih banyak yang bisa kita kreasikan sesuai dengan keinginan kita masing-masing. Berikut Rivera akan membahas sedikit demi sedikit bagian-bagian dari kostum tamborine yang dapat di kembangkan lebih lanjut.
MODEL KERAH / BAGIAN LEHER
Ada beberapa bentuk kerah / bagian leher yang dapat kita pilih untuk kostum dasar tamborine kita. Berikut adalah beberapa pilihan sebagai berikut:
- Leher lingkar (plain round neck)
Pilihan untuk bagian leher ini cukup mudah dan tergolong membuat pembuatan kostum tamborine menjadi lebih cepat. Jenis model leher ini sangat cocok apabila kita mo memberi kesan seperti pakaian malaikat (Angelic look) dan sangat cocok di padu dengan lengan model lonceng ( akan kita bahas setelah ini )
- Leher kura-kura (turtle neck)
Pilihan model untuk leher ini membuat terkesan lebih rapih dan lebih anggun, sangat cocok untuk orang dengan leher yang jenjang.
- Leher shang-hai (Shang-hai neck)
Piilhan model ini sama seperti model leher kura-kura (turtle neck) membuat menjadi lebih anggun dan rapih.
MODEL TANGAN
- Tangan balon (kerut)
Ini adalah model yang mudah untuk tangan. Yaitu dengan mengerutkan di bagian pergelangan tangan dengan karet, sehingga memudahkan untuk melepaskan dan memakai dengan cepat.
- Tangan model baju bangsawan (princess)
Tangan model ini cukup cantik terlihatnya, apalagi bila di hiasi dengan sedikit renda-renda di unuknya. Tangan model princess ini contohnya seperti pada gambar disamping.
- Tangan Model Lonceng
Seperti yang sudah di bahas diatas, bentuk tangan seperti ini sangat bagus dipadukan dengan leher bentuk bulat (round neck) untuk kostum dengan kesan "Angelic look".
EFOD
Kita sudah membahas berbagai variasi yang bisa kita aplikasikan ke kostum dasar tamborine. Sekarang kita akan membahas mengenai model-model efod variasi yang bisa di gunakan teman-teman sekalian untuk hiasan kostum dasar tamborine.
Dibawah ini adalah beberapa contoh model variasi efod yang bisa Rivera sarankan:
Indian's look (model India)
Model efod ini seperti baju sari yang biasa dikenakan orang India. Yaitu kain yang diselempangkan di pundah melewati dada dan di tahan dengan sabuk. Bentuknya seperti yang dapat kita lihat di gambar di atas.
Greek's look (model Yunani)
Model efod ini seperti baju yunani kuno. Yaitu kain yang di kerutkan di kedua belah sisi pundak. Bentuknya seperti yang dapat kita lihat di gambar atas.
KOSTUM TAMBORINE MODERN
Kita sudah membahas beberapa contoh variasi untuk kostum tamborine dan efod-nya. Namun, seperti yang pernah Rivera bahas dalam artikel sebelumnya yakni mengenai memilih kostum tari sesuai dengan lagu yang akan dibawakan, hendaklah kita juga dalam mendisain kostum tamborine dengan menyesuaikan lagu yang akan dibawakan.
Tidak selamanya kostum tamborine harus dengan kain satin putih, rok lingkar penuh, dsb seperti kostum tamborine pada umumnya. Kita dapat menyesuaikan dengan tarian yang akan dibawakan. Misalkan, apabila lagu yang akan kita tarikan dengan tamborine bernuansa modern, maka kostum tersebut dapat kita sesuaikan dengan contoh gambar seperti dibawah ini.
Namun, sekali lagi Rivera sangat menyarankan agar hendaknya setiap kostum yang kita rancang, selalu mengacu kepada konsep jubah imam seperti yang pernah dibahas di artikel sebelumnya.
Belajarlah berkreatifitas dan janganlah takut untuk mencoba hal-hal baru. Tips dari Rivera yang mungkin bisa juga berguna buat teman-teman sekalian adalah, rajin-rajinlah membaca majalah-majalah yang berisikan fashion atau mode. Dari situ, kalian bisa mendapatkan ide-ide untuk merancang kostum kalian
-Rivera Monarie-
Christmast Dance Performance at Mal Artha Gading (Review)
Dear fellow dancers,
Kami juga berterima kasih untuk para teman-teman yang sudah sempat mampir untuk melihat pertunjukan kami.
Buat teman-teman yang belum sempat melihat, jangan khawatir. Pada artikel berikutnya, Rivera akan menyajikan beberapa dokumentasi, hasil rekaman tarian, dan beberapa laporan singkat tentang persiapan dan pelaksanan pertunjukan tersebut.
Rivera Monarie juga mengucapkan terima kasih untuk partisipasi dari anak-anak sekolah minggu di bawah asuhan Felicia.
Jadi...tetap nantikan kami di artikel berikutnya!!
-Rivera Monarie-
Minggu, 30 November 2008
Surat Pembaca
Shalom, met siang…..
Hai, perkenalkan sebelumnya, nama saya Yemey Susanti, biasa dipanggil Mey2.
Saya berjemaat d GPdI Beth Eden.
Tx loh buat blog-nya, memberkati kami semua sbg penari.
Mau tanya neh, klu mau cari model2 pakaian tamborin dmana yah? Aku sdh cari d google, tp gak ada.
Mungkin teman2 Rivera tahu??
Tx b4, GBU ALL…..
Best Regards,
Yemey Susanti
Dear Mey-Mey,
Hi Mey...sebelumnya thanks ya buat suratnya. Kita juga senang bisa menjadi berkat buat teman-teman sesama penari juga.
Kalo untuk situs baju tamborine, sebenernya ada beberapa sih yang kita pernah lihat...salah satunya bisa di lihat di www.shachah.org. Pernah juga tau situs yang lain, tapi lupa...hehhe...mohon dima'afkan....:)
Di salah satu foto Rivera Monarie juga ada beberapa contoh baju tamborine yang bisa dijadikan acuan. Pada dasarnya, untuk mendisain kostum tamborine, Rivera menyarankan untuk menyesuaikan dengan lagu dan tema yang hendak di sampaikan. Namun yang terlebih penting lagi adalah untuk berani mengalirkan kreatifitas dalam diri kita sendiri dan mengimplementasikannya ke dalam desain kita.
Sebenernya permintaan yang sama juga pernah ditanyakan ke Rivera melalui e-mail. Maka dari itu, Rivera setelah ini akan memuat bahasan mengenai tips-tips mendisain kostum baik kostum tamborine atau kostum tarian lainnya. Jadi, tetap setia menjadi pembaca blog kami ya...dan tunggu artikel-artikel menarik lainnya dari kami.
-Rivera Monarie-
Sabtu, 29 November 2008
Christmast Dance Performance at Mal Artha Gading 06 December 2008 13:00Lt & 16:00Lt
Rivera Monarie Present:
Date : 06 December 2008
1st performance : 13:00Lt
2nd performance : 16:00Lt
Location : Atrium Hall
Make sure you guys come and watch us performance.
See you at Mal Artha Gading!!
-Rivera Monarie-
Selasa, 04 November 2008
Surat Pembaca
Kami tunggu ya?
GBU
-Rivera Monarie-
Jubah Imam
Dahulu para Imam yang hendak melayani ke dalam kemah suci, mereka di lengkapi dengan semacam lonceng-lonceng kecil di ujung gamis mereka dan kaki mereka di ikat dengan tali. Ini disebabkan karena kesucian dan ke kudusan dari kemah suci tersebut, sehingga apabila ternyata Allah menemukan mereka dalam keadaan tidak kudus, maka mereka akan mati pada saat itu juga. Karena tidak ada orang lain yang dapat masuk kedalam kemah suci tersebut, maka orang lain akan mengetahui apakah imam itu masih hidup atau sudah mati, dengan mendengar apakah lonceng-lonceng kecil di ujung gamis mereka itu masih berbunyi apa tidak. Kalau bunyi lonceng-lonceng itu sudah tidak terdengar lagi, maka bangsa Israel akan menarik tali yang terhubungkan dengan kaki imam yang bersangkutan dan menarik jenazah imam tersebut keluar.
Itulah alasannya Allah memerintahkan untuk para imam agar mengenakan celana lenan, agar ketika hal tersebut diatas terjadi, para imam yang ditarik keluar dari kemah suci tersebut tidak keluar dengan ketelanjangan, namum tetap dalam keadaan yang terhormat.
Ketika kita menari, terkadang kita tidak bisa selalu mengontrol kostum kita walaupun di awal sebelum pertunjukan kita sudah memeriksa kembali kostum yang akan kita pakai. Banyak sekali hal-hal yang kadang tidak bisa kita hindari. Seperti misalnya kostum kita robek, terlepas, atau tersibak ketika kita sedang bergerak. Maka dari itu, Rivera sangat menyarankan untuk para penari, khususnya yang bergerak dalam bidang pelayanan tari gereja untuk mengenakan pakaian "pengaman" untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Mengenakan stoking balet
- Mengenakan celana kulot di dalam rok (untuk penari wanita)
Untuk jenis tarian lain selain balet, bisa juga mengenakan knee pants warna gelap atau setidaknya hot pants warna gelap.
Terkadang hal ini juga menjadi tuntutan juga di kalangan penari gereja, dengan landasan untuk menjangkau dunia khususnya anak-anak muda. Tidak ada salahnya dengan landasan atau motivasi seperti itu. Namun, hendaklah kita sebagai penari Kristen kembali lagi ke landasan awal kita yaitu Alkitab. Seperti yang telah di ulas diatas, bahwa pada dasarnya kita adalah imam-imam yang melayani di mezbah Allah dan sebagai imam, tuntutan kekudusan itu adalah sesuatu hal yang mutlak.
Selasa, 21 Oktober 2008
Surat Pembaca
Kalau Vhera dan kawan-kawan belum pernah mendapatkan pelajaran mengenai jubah imam, jangan khawatir! Tetap rajin baca blog Rivera Monarie karena nanti akan kita kupas tuntas disini.
Love in Christ,
-Rivera Monarie-
Kamis, 02 Oktober 2008
KOSTUM....(part 2)
COMFORTNESS
Hal yang pertama ketika kita perhatikan dalam memilih bahan yang akan kita gunakan untuk kostum kita adalah segi kenyamanan bahan tersebut ketika kita pakai. Karena ketidaknyamanan kita dengan kostum kita ketika kita menari, dapat menjadi hal yang sangat mengganggu. Saran dari Rivera, hendaknya kita memilih jenis bahan pakaian untuk kostum kita yang nyaman, tidak terlalu tebal, tidak kasar sehingga tidak menimbulkan iritasi kulit dan kalau bisa menyerap keringat.
Berikut contoh-contoh bahan yang cukup nyaman untuk dipakai adalah sebagai berikut:
Linen
Cotton
Cotton scrap
Satin
Silk (sutra)
Dll
Tips yang bisa kita akali agar bahan ini menjadi menarik adalah, dengan melapisinya dengan bahan yang lebih menarik dan lebih menyala.
SIFAT BAHAN
Untuk tari-tarian yang banyak menggunakan tehnik tari tinggi seperti contohnya ballet, kontenporer, disarankan untuk memilih kostum dengan bahan-bahan yang lentur dan lebih condong halus seperti beberapa contoh sebagai berikut:
Satin
Chiffon (lokal,Jepang, two tones)
Lenan
Sutra
dsb
Untuk tari-tarian yang banyak menggunakan gerakan-gerakan cepat atau gerakan-gerakan dengan tempo sedang, pilihan bahan yang sedikit kaku dapat dijadikan pilihan. Terlebih lagi banyak bahan-bahan bersifat kaku yang memiliki banyak pilihan warna-warna dan corak yang menarik.
Tips:
Perlu diketahui kalian semua bahwa bahan-bahan tersebut diatas memang lembut dan memberikan efek indah. Namun, semakin lembut dan semakin lenturnya sebuah bahan, maka harganya pun semakin mahal. Saran dari Rivera, untuk pertunjukan yang dilakukan diatas panggung, tidak perlu menggunakan bahan-bahan yang mahal karena selain menghabiskan dana, kita dapat menggantinya dengan bahan yang lain yang serupa namun biayanya lebih murah. Seperti contohnya untuk bahan lenan atau satin sutra, kita bisa hanya menggunakan satin lokal yang harganya tidak lebih dari Rp. 15.000 per meter.
Efek dari satin lokal dibanding dengan satin sutra terlihat tidak terlalu beda diatas panggung dan penonton pun tidak terlalu begitu memperhatikan dan bisa membedakan secara tepat. Begitu juga dengan chiffon. Ada jenis-jenis chiffon yang cukup mahal dikarenakan memiliki tekstur yang unik dan sifat bahan yang lembut dan nyaman di pakai seperti chiffon two tones (chiffon yang memiliki 2 nuansa warna /tones di satu bahan) chiffon gradasi (chiffon dengan 2 warna atau tiga warna atau lebih dengan warna berpadu secara lembut) chiffon glitter (chiffon dengan sedikit kerlap-kerlip diantara tekstur benangnya).
Contoh-contoh bahan yang bisa dijadikan pilihan untuk tarian-tarian gerakan cepat atau gerakan sedang sebagai berikut:
Bludru
Kain lame
Organdi
Kain payet
Tafeta
Brukat
Tile (tile polos & tile glitter)
Furing
Dll
Bahan-bahan tersebut diatas juga bisa dijadikan alternatif untuk membuat kostum karakter binatang-bintang, tumbuh-tumbuhan, dsb.
ACCESSORIES
Untuk mempermanis kostum yang kita kenakan, kita dapat menambah sedikit hiasan pada kostum. Hiasan tersebut dapat berupa bordiran atau sedikit payet(sequins) di bagian-bagian tertentu pada kostum kita, sesuai dengan selera.
Tips:
Apabila hendak membuat kostum dengan menjahit payet langsung ke kostum tersebut, sangat di sarankan menggunakan payet yang kuat. Biasanya, payet jenis ini adalah payet buatan Jepang atau sering sekali di sebut payet "Jepang".
Untuk payet yang mudah luntur warnanya, disarankan untuk dijadikan hiasan kostum terpisah. Sehingga dapat dipasang ke kostum apabila kostum hendak di pakai, dan dapat di lepaskan apabila kostum hendak di cuci.
Apabila ingin menambah indah kostum dengan membubuhkan bordiran, pastikan betul yang akan mengerjakan bordiran tersebut tau benar benang warna apa yang hendak kita kehendaki. Maka dari itu, ada baiknya jika kita menunjukan langsung warna benang yang kita kehendaki, atau kita memilih langsung dari koleksi benang yang dipunyai oleh orang yang mengerjakan bordiran tersebut
...to be continue
PS:
Rivera Monarie berharap para pembaca sekalian masih tetap setia membaca postingan Rivera Monarie yang akan datang.
-Rivera Monarie-
Senin, 29 September 2008
KOSTUM
Dalam sebuah pertunjukan tari, kostum memegang peranan yang cukup penting untuk mempertegas efek tarian. Sebuah komposisi tarian dapat diperindah dengan rancangan kostum yang tepat dan sesuai. Namun, sebuah komposisi tarian dapat juga menjadi berantakan hanya karena kesalahan pada rancangan kostum.
Pada dasarnya, mengkomposisikan sebuah kostum mulai dari desain, pemilihan fabrik, penentuan warna dan motif tidaklah terlalu sulit. Prinsipnya, yang harus kita tanamkan dalam benak kita terlebih dahulu adalah:
Tarian adalah bentuk hidup dari sebuah musik. Kostum yang kita kenakan mewakili konsep yang hendak kita tampilkan kepada penonton. Kostum mempertegas tarian yang kita bawakan. Jadi, kostum yang di kenakan haruslah sesuai dengan lagu atau musik yang mendasari dari tarian yang dibawakan.
Berikut Rivera ingin membagikan kepada teman-teman sesama penari semua beberapa tips-tips untuk mengkomposisikan kostum untuk dipentaskan dalam sebuah pertunjukan tarian:
WARNA
Let’s experiment!
Satu hal yang amat menyenangkan di dalam etika warna kostum di panggung adalah: Semua tabrakan warna baik yang disengaja maupun tidak disengaja dapat di ma’afkan!
Jadi, jangan takut untuk mencoba warna-warna baru atau mix and match satu warna ke warna lain untuk sebuah pertunjukan tarian di atas panggung yang penuh dengan lampu sorot dengan suasana riang dan gembira, walaupun warna tersebut tidak senada.
Warna-warna berani dan ‘eye catching’ ini sangat cocok untuk sebuah pertunjukan tari dalam suasana pesta, mengiringi lagu-lagu riang dan bertempo cepat.
Graceful and Majesty
Untuk dibeberapa pertunjukan tarian tertentu, pemilihan warna-warna yang tenang dan yang ‘meredam emosi’ disamping warna-warna dominan sangat di anjurkan. Kita dapat memadukan dua warna dalam satu baju, ataupun bahkan tiga. Lebih dari tiga tidak dianjurkan karena akan memusingkan pandangan. Namun dalam kondisi tertentu, memadukan warna lebih dari tiga di satu kostum dapat menjadi pilihan untuk membuat kostum. Contohnya apabila kita menarikan karakter bunga-bunga, kupu-kupu, kembang-kembang gula, dsb.
Berikut ada beberapa saran-saran pemaduan warna dari Rivera Monarie:
Ungu tua, lavender, putih dan gold
Maroon, dusty pink, light pink
Pink cerah, biru langit cerah, ungu cerah
Hijau, orange , gold
Maroon, coklat mud a cerah (café latte) putih krem
Warna-warna ini dapat digunakan untuk pertunjukan tarian yang bernuasa sedikit melankolis, dengan irama beat yang sedang dan musik yang tenang.
Softly windblows
Untuk acara-acara dimana pertunjukan tarian disaksikan dalam radius yang cukup dekat seperti perjunjukan tari di pernikahan, ataupun tema tarian yang lebih halus dan syahdu, disarankan untuk mengkomposisikan dua warna saja dalam satu kostum. Karena perpadua lebih dari itu, agak sedikit mengganggu apabila dilihat dari dekat.
Terlebih baik lagi apabila dua warna tersebut adalah bentuk gradasi dari satu warna terang ke warna gelap. Warna ketiga bisa dijadikan tambahan, namun di sarankan untuk tidak mendominasi perpaduan warna yang sudah ada. Dalam perbandingannya sebagai berikut: 4:4:2. Warna ketiga tersebut bisa juga menggunakan warna yang agak mencolok atau lebih dominan seperti gold atau silver.
Berikutbeberapa saran perpaduan dua atau tiga warna dari Rivera Monarie:
Pink gelap dan pink muda (dapat di hiasi sedikit warna gold di beberapa tempat)
(4 pink gelap: 4pink muda: 2warna gold)
Ungu gelap dan ungu tua (dapat juga dihiasi warna gold di beberapa tempat)
Biru muda dan orange (dapat dihiasi dengan warna kuning lembut atau hijau tosca).
Merah maroon dan dusty pink
dsb.
Warna seperti ini dapat digunakan untuk pertunjukan tarian dengan latar belakang musik yang sedikit mendayu-dayu dan sangat melankolis.
Hard Contrast
Warna-warna dominan juga dapat di padukan dengan warna-warna yang sama dominannya, hingga menghasilkan suatu nuansa yang keras. Tidak ada suatu petunjuk khusus untuk memadukan dua warna contrast menjadi satu warna karena pada dasarnya perpaduan dua warna contrast memiliki keseimbangankekuatan yang sama. Namun kita dapat mengontrol dua warna tersebut dengan menggunakan perbandingan seperti: 7:3 atau 6:4 atau bahkan 8:2.
Berikut beberapa contohperpadua dua warna kontras dari Rivera Monarie:
Merah dan hitam
Merah dan kuning
Biru dan hitam
Orange terang dan hitam
Gold dan hitam
dsb
Warna-warna seperti ini dapat digunakan untuk pertunjukan tari seperti tarian kontenporer, tarian modern, idealis art performance, dsb.